in

Bapanas ajak masyarakat amankan pangan dengan tekan “food waste”

Jakarta (KABARINDONG) – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengajak masyarakat Indonesia untuk mengamankan ketersediaan pangan dengan menekan food waste dan food loss atau sampah makanan dengan lebih bijak saat menyiapkan makanan untuk dikonsumsi.

“Program ini akan kami sosialisasikan terus tidak hanya di kota tapi sampai kabupaten hingga ke desa. Kenapa? Ini agar semua masyarakat bisa memperhitungkan bahwa bahan atau masakan tidak disiapkan berlebih dan akhirnya mubazir,” kata Sekretaris Utama Bapanas Sarwo Edi di Jakarta, Senin.

Menurut Sarwo, Bapanas menjadikan program pengurangan sampah makanan sebagai langkah utama mendukung industri berkelanjutan dengan nama program “Indonesia Bebas Food Waste”.

Program pengurangan sampah makanan itu berkaca pada hasil penelitian Dr. Costas Velis dari Universitas Leeds yang mengungkapkan bahwa secara global setiap tahunnya ada 1,3 miliar ton sampah makanan yang terbuang.

Lebih lanjut, Sarwo mengatakan hal itu juga terjadi di Indonesia yang setiap tahunnya ikut membuang sampah makanan sebanyak 23 hingga 48 ton.

Baca juga: Bapanas pastikan upaya benahi tata kelola kedelai sesuai jalur

“Jumlah tersebut (23-48 ton) makanan yang terbuang itu kalau dikelola dengan baik hasilnya bisa setara dengan kita memberikan makanan untuk 61-125 juta penduduk di Indonesia,” kata Sarwo.

Menjelang momen Lebaran 2023 di mana masyarakat kerap memasak makanan untuk disajikan saat bersilahturahmi, pesan untuk menekan makanan yang terbuang semakin digaungkan oleh Bapanas.

Sarwo mengajak masyarakat untuk bisa bijak mengelola bahan makanan agar tidak menjadi food waste semakin digaungkan.

“Kalau misalnya ada makanan berlebih dan masih layak untuk konsumsi, itu bisa dibagikan ke teman-teman kita yang kurang beruntung,” ujarnya.

Ajakan untuk mengurangi sampah makanan juga diharapkan bisa sampai kepada para pengusaha atau distributor bahan makanan. Harapannya agar potensi terciptanya sampah makanan yang berasal dari bahan yang belum diolah bisa diminimalisir.

“Untuk perusahaan seperti distributor atau pabrik makanan ada bahan makanan yang berlebih namun belum terjual itu bisa disalurkan melalui badan-badan khusus seperti Foodbank of Indonesia sehingga bisa diolah dan dibagikan ke masyarakat yang membutuhkan,” kata Sarwo.

Baca juga: Sampah makanan buruk buat lingkungan, padahal bisa diolah lagi

Baca juga: Kementan dan FAO kaji penyebab terbuangnya pangan di Indonesia

Baca juga: NFA upayakan pengurangan food loss-food waste antisipasi krisis pangan

 

Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Satyagraha
COPYRIGHT © KABARINDONG 2023

What do you think?

Written by Almira Yuliarti

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

GIPHY App Key not set. Please check settings

KAI terbuka jika ada perubahan syarat vaksin ketiga dari pemerintah

Bapanas siapkan ibu-ibu PKK tanam bahan pangan dukung kesuksesan B2SA