in

Mencicipi ketupat Ci Eng, sajikan perpaduan empat kuah berbeda

Jakarta (KABARINDONG) – Ketupat Ci Eng menyajikan ketupat dengan kuah yang merupakan perpaduan dari empat jenis kuah berbeda.

Ketupat Ci Eng adalah satu dari 34 gerai yang hadir pada Festival Kuliner Pecinan yang diselenggarakan Mall Ciputra Jakarta, Jakarta Barat pada Kamis.

Baca juga: Restoran di hotel ini sajikan hidangan khas China halal

“Keunikannya punya empat kuah, ketupat lain cuma ada satu kuah kalau di sini ada ketupat sayur lodeh, ayam kari, rendang santan, semur. Nanti diracik pas mau disajikan jadi rasanya ada manis gurih asin nyampur,” kata Noviana Cornelius, anak dari Kim Eng yang juga ikut mengelola Ketupat Ci Eng.

Menu ketupat komplit yaitu ketupat yang dilengkapi dengan kuah, telur, tahu, kentang, dan daging ayam atau semur menjadi menu yang banyak dicari oleh konsumen.Menu ketupat komplit yang terdiri dari ketupat sayur, daging ayam kari atau daging semur, telur, tahu, dan kentang dijual dengan harga Rp58 ribu sementara ketupat tanpa tambahan daging dijual dengan harga Rp38 ribu.

 

Gerai Ketupat Ci Eng di Festival Kuliner Pecinan Mall Ciputra Jakarta, Jakarta Barat pada Kamis (4/5). (KABARINDONG/Farhan Arda Nugraha)




Noviana mengatakan proses pembuatan ketupat dagangannya bisa memakan waktu hingga empat jam. Dalam sehari dia bisa memproduksi hingga 300 porsi ketupat.

Selain ketupat, Ketupat Ci Eng juga menjajakan menu Mie Capit yaitu mie atau bihun yang dilengkapi dengan sambal kacang, acar, dan timun.

Ketupat Ci Eng yang telah berdiri sejak tahun 1976 awalnya adalah salah satu pedagang makanan kaki lima yang berjualan di kawasan Pancoran Glodok, Jakarta Barat.

Baca juga: Enam makanan ikonik khas Imlek

 

Nama Ci Eng sendiri diambil dari nama pendiri usaha ketupat tersebut yang memiliki nama asli Kim Eng yang sampai saat ini masih ikut mengelola usaha ketupat yang dia rintis.

“Nama Ci Eng diambil dari nama ibu saya, nama aslinya Kim Eng tapi orang sekitar lebih sering memanggil namanya Ci Eng jadi nama Ci Eng diambil dari nama pemberian tersebut,” kata Noviana.

Setelah kurang lebih 20 tahun berjualan di Pancoran Glodok, Ketupat Ci Eng pindah ke kawasan Kelapa Gading karena gedung dekat tempat Ketupat Ci Eng membuka lapaknya terbakar lokasi Ketupat Ci Eng harus pindah ke Kelapa Gading dan akhirnya terus berjualan di sana hingga sekarang.

 

Noviana menceritakan ibunya awalnya tidak bisa memasak dan ketika memutuskan untuk membuka usaha ketupat, dia belajar dari awal dan membuat resepnya sendiri. Resep asli yang ditambahkan dari masukan beberapa pelanggan menciptakan cita rasa khas yang dipertahankan sampai sekarang.

Ketupat Ci Eng memiliki ciri khas dibandingkan ketupat lain dimana kuah yang disajikan adalah campuran dari empat jenis kuah berbeda.

Baca juga: Restoran di China minta maaf karena timbang bobot pelanggan

Baca juga: Festival Kuliner Pecinan 2023 hadir di Jakarta sampai akhir pekan

Baca juga: Bubur Cap Tiger, tempat wajib bagi pencinta bubur pecinan

Pewarta: Farhan Arda Nugraha
Editor: Ida Nurcahyani
COPYRIGHT © KABARINDONG 2023

What do you think?

Written by Almira Yuliarti

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

GIPHY App Key not set. Please check settings

Jelajah wisata pasar malam ala Pnom Penh

Tak perlu ke Turki, wisata balon udara ada di Lombok