KENAIKAN kasus Covid-19 per 1 Februari 2022 sangat mencengangkan. Data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat ada 16.021 kasus baru yang terkonfirmasi.
Ahli Epidemiologi Griffith University Australia Dicky Budiman menegaskan bahwa ini adalah awal dari gelombang ketiga pandemi Covid-19 dan itu disebabkan oleh Omicron.
“Sangat jelas bahwa ini adalah satu fenomena yang menggambarkan kecepatan Omicron menginfeksi manusia,” tegas Dicky Budiman saat diwawancarai MNC Portal, Rabu (2/2/2022).
Dicky melanjutkan, kondisi kenaikan yang sangat tinggi itu juga adalah pertanda bahwa Indonesia sedang di anak tangga gelombang ketiga. Bahkan, dia percaya bahwa angka kasus sesungguhnya di masyarakat lebih tinggi dari data yang dikumpulkan Kemenkes.
“Ini bukan angka sebenarnya dan setidaknya bisa 10 kali lebih banyak di masyarakat,” ungkapnya.
BACA JUGA : RI Catat 16 Ribu Kasus Baru Covid-19, IDI Buka Suara!
Menurut Dicky, itu karena mayoritas kasus Omicron tidak bergejala, sehingga pasien tidak datang ke fasilitas kesehatan. “Ditambah testing kita tidak agresif,” sambungnya.
BACA JUGA : WHO Marah! Ada Negara yang Mulai Santai Urus Pandemi Covid-19
Data GISAID yang diterima MNC Portal dari Dicky Budiman pun memperlihatkan kondisi yang sangat mengkawatirkan. Bahkan Indonesia saat ini didominasi oleh kasus Omicron.
Terlihat di dalam tabel bahwa 98% kasus Covid-19 yang terjadi di Indonesia saat ini adalah kasus Omicron. Sisanya adalah varian Delta.
(hel)