in

Kisah Richard Theodore: Gagal Jadi Atlet Badminton, Sekarang Sukses Jual Makanan Sehat

Kabarindong.com – Menjadi seorang pebisnis andal merupakan cita-cita banyak orang. Salah satunya adalah CEO sekaligus Founder Summer Minibar, Richard Theodore.

Sebelum berhasil meraih mimpinya sebagai pebisnis, alumnus Universitas Binus itu pernah bercita-cita menjadi atlet bulutangkis.

Mimpi itu ia kejar dari kecil hingga masuk Sekolah Menengah Pertama. Semua nampak baik-baik saja, sampai akhirnya Richard mengalami cidera di bagian bahu dan tidak bisa melanjutkan mimpi sebagai olahragawan.

Di titik itu, Richard banting stir dan punya cita-cita anyar: ia ingin menjadi pengusaha yang sukses!

Baca Juga:
Ulasan Buku Jangan Jadi Pengusaha Kalau Nggak Punya Nyali: Langkah Mudah Menuju Disiplin Diri

Ia mengaku terinspirasi dari sang ayah, yang bekerja sebagai karyawan kantoran di kawasan Cikarang namun berjualan menu ayam bakar di waktu luang. Dari situ, minatnya menjadi seorang pebisnis andal tumbuh lebih besar lagi.

Pada 2019 lalu, lelaki kelahiran Tangerang itu mendirikan PT Pelopor Karya Boga, dengan Brand Summer Minibar. Kini Summer Minibar telah memiliki 80 kios dan mempekerjakan lebih dari 400 karyawan.

Salah satu store Summer Minibar yang baru saja diresmikan. [dokumentasi pribadi]
Salah satu store Summer Minibar yang baru saja diresmikan. [dokumentasi pribadi]

Summer Minibar sendiri merupakan gerai makanan dan minuman sehat namun enak yang dibuat dengan konsep grab and go quick.

Meski bisa dianggap sukses, bukan berarti Richard tak pernah menemukan kendala. Pernah, kata Richard, ia jatuh rugi saat bermain saham hingga nekat meminjam uang ratusan juta.

“Setelah ditipu janji manis angles investor, saya memberanikan memijam modal kepada teman orangtua sebesar Rp150 juta dengan bunga 15 persen. Dalam empat bulan bisa dikembalikan sekalian bunganya,” kata lelaki berusia 28 tahun tersebut, dikutip dari siaran pers, Selasa (1/2/2022).

Baca Juga:
Pengusaha Harap Pemerintah Tak Perketat Perbatasan Selama Lebaran 2022

Tak hanya ditipu investasi berkedok saham, Richard juga pernah keliru dalam membuat produk hingga mengakibatkan produk waste dan rugi ratusan juta.

“Dulu bisnis es krim, bubur, sambal dan gagal dan kena tipu ratusan juta. Sampai akhirnya saya mencoba bisnis comfort healty food and drinks,” katanya lagi.

Meski sempat berkali-kali diminta pihak orangtua untuk kembali bekerja kantoran, Richard mengaku menjadi pengusaha merupakan jalah hidupnya.

“Ada rasa bahagia saat melihat orang lain memiliki kehidupan yang jauh lebih baik bekerja di perusahan saya. Sebuah kebahagian bisa menjadi tempat untuk orang-orang bertumbuh dan memiliki kehidupan yang jauh lebih baik tidak hanya dari keungan namun juga karakter.”

Berkat kerja kerasnya, pada 2016 lalu ia dinobatkan sebagai Best Young Enterprenuer ASEAN 2016, Asean SME Award 2016 untuk kategori Best Youth Enterprenuership Award, dan Local Champion Teras Usaha Mahasiswa 2015 Bank BRI.

“Menciptakan pengusaha pengusaha baru atau pemimpin-pemimpin perusahan yang memiliki karakter yang hebat dalam memimpin perusahan,” pungkasnya.


What do you think?

Written by webadmin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

GIPHY App Key not set. Please check settings

Jenguk Bayi Lesti Kejora dan Rizky Billar, Narji Malah Bawa Kado Pohon Anturium

7 Warna Cat yang Cocok untuk Ruangan Sempit Terasa Lega dan Semakin Nyaman