PENELITI asal China kembali menemukan virus baru yang disebut dengan virus NeoCov. Konon, virus tersebut telah menyebar di antara kelelawar di Afrika Selatan.
Belajar dari Covid-19, para ilmuwan pun memperingatkan bahwa virus ini kemungkinan dapat menimbulkan ancaman kepada manusia. Bahkan, para peneliti tersebut menyebut bahwa NeoCov bisa menyebabkan kematian jika menginfeksi manusia.
Menyikapi informasi tersebut, Ahli Epidemiologi Griffith University Australia Dicky Budiman menerangakan bahwa sampai saat ini anggapan bahwa virus NeoCov mengancam nyawa hanya spekulasi peneliti.
“Ini baru spekulasi, hanya hipotesa peneliti China. Virus NeoCov dianggap berbahyaa bagi manusia karena kemampuan virus menempel pada reseptor ACE, tetapi pada manusia itu ACE2 dan sampai sekarang belum ada kasus pada manusia,” papar Dicky melalui pesan singkat, Selasa (1/2/2022).
Virus yang memiliki kemampuan menginfeksi melalui ACE2 misalnya Covid-19 yang kini jadi pandemi di seluruh negeri. Tapi, NeoCov sampai sekarang belum dipastikan bisa masuk melalui reseptor ACE2 pada manusia.
Peneliti menilai ada risiko berbahaya pada manusia, sambung Dicky, kerane virus NeoCov ini ada kaitannya dengan MERS yang pertama kali terdeteksi di dataran Arab Saudi.