Larissa Chou dan Alvin Faiz Saling Bongkar Aib Selingkuh, Memang Boleh Dalam Islam?

webadmin

0 Comment

Link

Kabarindong.com – Telah resmi bercerai, Larissa Chou dan Alvin Faiz malah saling bongkar aib perselingkuhan. Alvin mengakui kalau dirinya memang pernah berselingkuh saat menikah.

Pengakuan itu sekaligus membenarkan tudingan Larissa sejak dua tahun lalu. Alvin Faiz mengganti kata perselingkuhan dengan khilaf. Bapak satu anak ini mengatakan hal itu hanya dilakukan sekali selama menikah dengan Larissa Chou.

“Apa benar Alvin pernah khilaf? Saya akan jawab itu benar. Hanya sekali selama menikah,” kata Alvin Faiz di Instagram Story, Jumat (13/1/2023).

Ibunda Larissa Chou, Julie Tan marah putrinya dikatana selingkuh berkali-kali oleh Alvin Faiz. [Instagram]
Ibunda Larissa Chou, Julie Tan marah putrinya dikatana selingkuh berkali-kali oleh Alvin Faiz. [Instagram]

Tapi jika ada tuduhan yang membantah dirinya selingkuh dengan Henny Rahman, Alvin tegas membantah itu.

Baca Juga:
Trending di Twitter, Siapa Itu Alvin Faiz dan Larissa Chou?

“Masa lalu saya tidak ada sama sekali ada hubungannya dengan Henny,” jelas lelaki 23 tahun tersebut.

Alvin menerangkan perselingkuhan terjadi bukan tanpa sebab. Tapi juga karena Larissa yang kala itu berstatus istri juga mengkhianatinya.

“Apa perlu saya beritahu juga kalau saya diselingkuhi berkali-kali sejak 2017?” terang putra almarhum Ustaz Arifin Ilham itu.

Alvin merasa tidak dihargai. Belum lagi saat ia menyebut Larissa ogah disentuh karena telah berselingkuh dengan pria lain. Terkait tudingan itu, pihak Larissa belum ada komentar.

Aib orang lain memang kerap tampak indah bagi orang lain, membuat seseorang enggan membiarkannya berlalu begitu saja, tanpa melewatkan untuk menilai, membicarakan dan menyebarkannya. Namun, sesungguhnya hal tersebut dilarang dalam Islam.

Baca Juga:
Alvin Faiz Mulai Ungkit Rumah Tangganya Dulu dengan Larissa Chou, Bongkar Alasan Sebenarnya Bercerai

Dikutip dari NU Online, ulama Imam Dzun Nun al-Mishri (w. 245 H) mengingatkan manusia agar tidak terlalu sibuk memperhatikan aib orang lain sehingga melupakan aibnya sendiri. Sebagai makhluk hidup, manusia pasti menyimpan aibnya sendiri, aib yang berusaha ditutupinya, dicegahnya untuk tersebar dan disembunyikan dari manusia lainnya.

ย Andai manusia menggunakan akalnya dengan adil, dia tidak akan mudah menilai aib orang lain, apalagi menyebarkannya, karena dia pun tidak mau orang lain melakukan itu kepadanya.

Imam Dzun Nun al-Mishri melanjutkan bahwa manusia tidak berwewenang untuk menjadi pengawas atau pemeriksa aib orang lain. Hanya Allah yang punya wewenang tersebut. Jika pun harus memberikan nasihat, tidak boleh menasihati di depan umum.ย 

Share:

Related Post

Leave a Comment