Israel Bombardir Gaza, Startup Teknologi Palestina Terancam Punah

Oskar Siregar

0 Comment

Link

loading…

Kondisi gedung-gedung di Gaza yang luluh lantak karena serangan Israel. Foto: Reuters

GAZA – Perkembangan teknologi di Palestina mungkin jauh dibandingkan Israel, tapi bukan berarti tidak ada. Sayangnya, serangan Israel ke Gaza ikut menghancurkan industri teknologi/startup yang baru berkembang di Gaza.

Gaza, meski jadi wilayah paling terkendala secara ekonomi di dunia, namun jadi pusat teknologi. Tidak hanya bagi Palestina dan rakyat Palestina, namun juga bagi dunia.

Perusahaan-perusahaan internasional, selama bertahun-tahun, sudah hadir untuk berkolaborasi dengan pekerja lepas teknologi berbakat dan startup yang muncul secara bertahap dari wilayah ini.

Nvidia, misalnya, telah bekerja setidaknya 100 insinyur dari wilayah tersebut selama bertahun-tahun.

TechCrunch menyebut bahwa startup teknologi di Gaza berkembang sejak 2008, melayani klien internasional. Bahkan, Silicon Valley juga menaruh minat terhadap Palestina sebagai pusat teknologi.

Pada 2017, pendiri dan CEO Salesforce Marc Benioff bergabung dengan tokoh-tokoh Silicon Valley dalam mendukung akademi coding pertama yang didirikan di Gaza.

Lalu ada Gaza Sky Geeks, inisiatif yang didukung induk Google, Alphabet, yang berbasis di Gaza yang menyediakan investasi awal, pelatihan, dan sumber daya teknologi bagi penduduk Gaza di Palestina.

Sayangnya, semua itu kini hilang, seperti halnya bangunan di Gaza itu sendiri. Terutama setelah serangan brutal Israel belum lama ini yang menewaskan lebih dari 1.500 orang.

โ€œApa yang terjadi pada teknologi di Gaza adalah bahwa Israel sedang menghancurkannya. Melenyapkannya,โ€ kata salah satu sumber di wilayah tersebut
kepada TechCrunch.

Israel Bombardir Gaza, Startup Teknologi Palestina Terancam Punah

Mobil yang hancur dampak dari serangan membabibuta Israel. Foto: Reuters

Share:

Related Post

Leave a Comment