loading…
Capres dan cawapres Ganjar-Mahfud bertekad melakukan modernisasi di bidang pertanian. Foto/IG Ganjar Pranowo
Dalam visi misi mereka, Ganjar-Mahfud berkomitmen untuk meningkatkan nilai tukar bagi petani, nelayan, dan peternak, dengan pendekatan kebijakan perdagangan yang mendukung produksi dalam negeri.
Peningkatan tingkat kesejahteraan ini akan dicapai dengan menghentikan praktek alih fungsi lahan, sehingga memastikan bahwa lahan subur dan produktif diperuntukkan bagi petani kecil dan buruh tani. Selain itu, mereka akan memperkuat pengelolaan tata ruang yang adil dan berkelanjutan.
Khudori, seorang pengamat pangan dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI), menyoroti pentingnya perhatian terhadap modal kerja bagi petani guna meningkatkan kesejahteraan mereka, termasuk nelayan dan peternak.Oleh karena itu, ia menekankan perlunya pemerintahan ke depan secara besar-besaran menyuarakan pemberian modal bagi petani, nelayan, dan peternak, dengan syarat yang mudah dan bunga yang rendah.
“Modal usaha dengan persyaratan yang mudah dan bunga rendah dari pemerintah sangatlah penting,” ungkap Khudori dalam konfirmasinya pada Senin (20/11).
Tidak hanya itu, visi-misi juga mencantumkan misi untuk mendukung para petani dan nelayan dengan perlengkapan modern untuk membantu produk yang dihasilkannya.Dengan anggaran yang diolah dengan baik dan juga perlengkapan yang mengikuti jaman, potensi pertanian Indonesia bisa berkembang.
Berikut 3 teknologi pertanian modern yang bisa diterapkan!
1. Mesin Tanam Transplanter
Inovasi dalam teknologi pertanian terutama pada mesin tanam transplanter direkomendasikan oleh Litbang (Penelitian dan Pengembangan) Kementerian Pertanian. Mesin ini dirancang untuk menciptakan jarak yang optimal antar tanaman padi selama proses penanaman.
Dengan menerapkan konsep jajar legowo dari Jawa Timur, teknologi ini dapat meningkatkan produksi padi hingga 30%. Penggunaan transplanter tidak hanya memudahkan petani dalam perawatan, tetapi juga memberikan efisiensi yang signifikan.
Leave a Comment