loading…
Kelompok Hacker sabotase sistem Ethereum. FOTO/ DAILY
Melansir Techradar, Kamis (16/11/2023) dalam enam bulan terakhir mereka mampu mengelabui hampir 100.000 orang. Scam Sniffer mengatakan hacker menggunakan metode Create2 ketika melancarkan aksinya.
Dijelaskan, Create2 sendiri adalah sebuah opcode yang memungkinkan pengguna memprediksi alamat kontrak sebelum diterapkan di jaringan Ethereum. Skema ini dijuluki “metode alamat palsu”.
Para hacker dapat membuat alamat sementara untuk setiap transaksi dengan alamat yang sangat mirip dengan alamat tujuan pengiriman dana oleh korban. Dengan begitu tidak ada kecurigaan dari pihak korban.
Karena alamatnya merupakan rangkaian panjang karakter yang tampaknya acak, sebagian besar pengguna hanya memeriksa ulang beberapa karakter pertama dan terakhir, alih-alih membandingkan keseluruhan alamat.
Ketika korban tidak menaruh curiga, maka dana akan dikirimkan dengan mudah. Para peneliti keamanan siber mengungkap bahwa salah satu korban bahkan ada yang mengalami kerugian hingga Rp24 miliar.
Dengan maraknya kasus peretasan ini, para pengguna Ethereum disarankan untuk memeriksa kembali seluruh alamat sebelum mengirim dana, dan bukan hanya karakter pertama dan terakhir tapi secara keseluruhan.
(wbs)
Leave a Reply