in

Iwa K Sampai Panjangkan Janggut Demi Dalami Peran Jadi Teroris

Kabarindong.com – Iwa K mendapat tantangan baru lewat peran sebagai teroris di film Sayap-Sayap Patah. Demi mendalami karakternya, Iwa K sampai sengaja memanjangkan janggutnya.

“Gue tanya, perlu jenggot asli atau palsu? Ya udah asli saja. Jadi tongolin aja, memang jarang-jarang jenggot gue. Ya udah dua bulan sampai tiga bulan lah gue panjangin baru segini,” ungkap Iwa K di kawasan Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Rabu (26/1/2022).

Iwa K [Kabarindong.com/Yuliani]
Iwa K [Kabarindong.com/Yuliani]

Film Sayap-Sayap Patah menceritakan soal tragedi pembobolan Mako Brimob pada 2018. Berperan sebagai teroris, Iwa K mengaku keluar dari zona nyaman.

“Yang jelas keluar dari comfort zone dan tantangan yang nyaman buat gue,” ujarnya.

Baca Juga:
Film Sayap-Sayap Patah Jadi Ajang Reuni Rudi Soedjarwo dan Nicholas Saputra

Iwa K [Revi C Rantung/Kabarindong.com]
Iwa K [Revi C Rantung/Kabarindong.com]

Untuk mendalami peran teroris, Iwa K juga banyak melakukan observasi. Salah satunya dengan membaca banyak buku mengenai terorisme.

“Dari buku iya, gue ada buku yang keras di rumah. Karena buat gue gue harus memahami semua ya,” tutur mantan suami Selfi Nafilah itu.

Syukuran Film Sayap-Sayap Patah. [Yuliani/Kabarindong.com]
Syukuran Film Sayap-Sayap Patah. [Yuliani/Kabarindong.com]

Tak hanya panjangkan janggut dan membaca buku terorisme, Iwa K juga bertemu langsung dengan mantan teroris. Ia banyak bertanya serta mempelajari gestur tubuh dan gerak-gerik teroris.

“Emang ketemu langsung benar-benar dan ngobrol langsung. Itu pengalaman berharga juga ya (ketemu teroris) jadi tahu kenapa sih mereka melakukan itu, apa yang mereka percaya sampai berani melakukan,” pungkasnya.

Baca Juga:
NOAH, Saykoji, Iwa K dan Yura Yunita Ramaikan Penutupan PON Papua


What do you think?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

GIPHY App Key not set. Please check settings

10 Rekomendasi Angkringan di Solo Paling Hits, Cocok Buat Nongkrong!

Ini Alasan Mengapa Penetrasi Asuransi di Indonesia Masih Rendah