in

10 Penyakit Kanker Anak Terbanyak di Dunia, Leukemia Masih Teratas!

KANKER merupakan penyakit yang dapat menyerang siapapun, termasuk anak-anak. Kasus kanker pada anak berusia 0-19 tahun pun cukup mengkhawatirkan.

Data yang disampaikan Kementerian Kesehatan RI dari GLOBOCAN 2018 memperlihatkan bahwa Leukemia atau kanker darah menjadi jenis kanker terbanyak yang dialami anak-anak di seluruh dunia.

“Angka kasus kanker leukemia pada anak di dunia lebih dari 80.000 kasus dengan kematian mencapai 37.407 kasus,” kata Plt. Direktur P2PTM Kemenkes, dr Elvieda Sariwati, dalam acara Hari Kanker Sedunia secara virtual, belum lama ini.

Berikut ini data lengkap 10 penyakit kanker anak di dunia:

1. Kanker leukemia, total kasus diperkirakan 80.000 kasus dengan angka kematian 37.407 kasus.

2. Kanker otak, sistem saraf, estimasi 30.000 kasus dengan angka kematian 16.830 kasus.

3. Kanker non-hodgkin lymphoma, estimasi 25.000 kasus dengan angka kematian 6.415 kasus.

4. Kanker hodgkin lymphoma, estimasi 19.000 kasus dengan angka kematian 1.789 kasus.

5. Kanker ginjal, estimasi 18.000 kasus dengan angka kematian 2.757 kasus.

6. Kanker tiroid, estimasi 10.000 kasus dengan angka kematian 423 kasus.

7. Kanker testis, estimasi 8.000 kasus dengan angka kematian 527 kasus.

8. Kanker hati, estimasi 6.000 kasus dengan angka kematian 3.614 kasus.

9. Kanker ovarium, estimasi 4.000 kasus dengan angka kematian 1.079 kasus.

10. Kanker kaposi sarcoma, estimasi 3.000 kasus dengan angka kematian 2.053 kasus.

BACA JUGA : Hari Kanker Sedunia 2022: Ini 10 Penyakit Kanker Terbanyak di Dunia

BACA JUGA : Kenali Kanker Osteosarkoma pada Anak, Gejalanya Mirip Patah Tulang

Banyaknya kasus kanker pada usia anak (0-19 tahun) membuat Badan Kesehatan Dunia (WHO) bertindak cepat membangun Rumah Sakit Penelitian Anak St. Jude, Inisiatif Global untuk Kanker Anak, untuk menjadi pusat dan memberikan bantuan teknis kepada negara di dunia dalam mendukung membangun dan mempertahankan program kanker anak berkualitas tinggi.

“Tujuannya untuk mencapai setidaknya 60% anak-anak dengan kanker dapat bertahan hidup pada 2030,” terang WHO dalam keterangan resmi, dikutip MNC Portal, Jumat (4/2/2022).

Di Indonesia sendiri, penanganan kanker leukemia yang menjadi jenis kanker terbanyak dilakukan dengan 3 pilar. Dijelaskan dr Elvieda, pilar pertama adalah promosi kesehatan, pilar kedua deteksi dini, dan pilar ketiga tata laksana kasus.

“Sesuai dengan Strategi Nasional Penanggulangan Kanker Leukemia di Indonesia (RAN Kanker 2022-2024), Kemenkes akan memastikan 80% anak 0-19 tahun terekspos promosi kesehatan, 100% anak-anak terdiagnosa segera, dan 100% anak-anak dengan kanker mendapat kemoterapi di lini pertama,” papar dr Elvieda.

What do you think?

Written by Uli Hasanah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

GIPHY App Key not set. Please check settings

Rupiah akhir pekan berpotensi melemah, tertekan kekhawatiran inflasi

Terpopuler: Yang Diinginkan Pria dari Pasangan, Rahasia di Balik Pemotretan Prewedding