ANAK-anak di bawah 5 tahun dan bayi menjadi sasaran nyata Covid-19 varian Omicron. Kasus kejadiannya pun semakin tampak jelas di masyarakat.
Di Kabupaten Bangka Provinsi Bangka Belitung misalnya, sebanyak 44 bayi terkonfirmasi positif Covid-19. Angka yang sangat mengkhawatirkan tentunya dan harus menjadi perhatian bersama.
Anak-anak di bawah 5 tahun dan bayi sangat rentan dan berisiko terpapar Omicron karena mereka belum masuk dalam daftar kelompok usia yang layak mendapatkan vaksin Covid-19. Dengan begitu, perlindungan ekstra perlu diberikan kepada mereka.
Ahli Epidemiologi Griffith University Australia Dicky Budiman mengungkapkan bahwa salah satu upaya melindungi bayi dan anak-anak di bawah 5 tahun dari serangan Omicron adalah dengan memvaksinasi orang di sekitarnya.
“Ya, salah satu upaya menyelamatkan bayi dan anak-anak di bawah usia 5 tahun adalah dengan memvaksinasi orang dewasa atau di atas 6 tahun yang ada di sekitar si bayi dan anak di bawah 5 tahun tersebut,” papar Dicky pada MNC Portal, Selasa (15/2/2022).
BACA JUGA : Gejala Omicron Ini Muncul saat Bangun Tidur dan BAB, Waspada!
Akan menjadi sangat riskan ketika ada anak di atas 6 tahun yang tinggal dengan bayi atau anak di bawah 5 tahun belum divaksin, lalu dia main dengan teman sebayanya, pulang ke rumah bertemu dengan adiknya.
“Risiko akan sangat meningkat karena kejadian semacam itu, terlebih ketika orangtuanya tidak divaksin Covid-19 juga,” katanya.
BACA JUGA : 4 Faktor yang Bisa Buat Hasil PCR Berbeda, Apa Saja?
Dicky menegaskan bahwa akan sangat berbahaya bagi orangtua yang memiliki bayi atau anak di bawah 5 tahun tidak divaksinasi Covid-19. “Untuk orangtua yang enggak mau divaksin, itu sangat berbahaya buat anak-anak mereka di rumah,” ungkapnya.
Di negara-negara maju seperti Amerika Serikat dan Australia misalnya, yang memiliki data kasus sangat baik, kenaikan kasus konfirmasi Covid-19 pada anak itu sangat jelas terlihat. Bahkan angka kematiannya naik 2 kali lipat.
GIPHY App Key not set. Please check settings