in

Ambil Inspirasi dari Josephine Baker, Dior Couture Show Tampilkan Koleksi Jadul

RUMAH mode ternama Dior menampilkan koleksi terbaru mereka di Dior Couture Show 2023. Koleksi Dior yang ditampilkan kali ini pun cukup unik, karena me-recycle tema fashion jadul.

Adalah desainer Dior Maria Grazia Chiuri, yang mengambil inspirasi dari Josephine Baker dengan peragaan haute couture musim seminya di Paris. Rancangan ini pun ditujukan untuk memberikan penghormatan kepada Josephine Baker yang merupakan seorang penari, penyanyi dan aktris Prancis kelahiran Amerika. Karirnya berpusat terutama di Eropa, sebagian besar di Prancis.

Gaya khas Josephine Baker ini pun tergambar dalam barisan model yang menampilkan jacquard emas, beludru yang dihancurkan, dan pinggiran manik-manik yang bergoyang dan berkilau di panggung. Pameran yang diadakan di ruang pamer sementara di Museum Rodin di Paris ini dibuka untuk umum hingga 29 Januari 2023.

Dior

“Dia (Josephine) dengan cepat memahami kekuatan dari fashion,” kata Chiuri seorang penyanyi dan penari jazz Prancis-Amerika yang terkenal, seperti dilansir dari Reuters.

Gaya panggung Baker, merupakan bagian dari kecintaannya pada jas dan seragam yang dikenakannya sebagai anggota perlawanan di Prancis selama Perang Dunia II. Selain itu, ada juga pakaian yang lebih intim, termasuk jubah yang menutupi tubuh yang dikenakan setelah pertunjukan.

Pertunjukan label milik LVMH ini dibuka dengan balutan jubah mewah yang dirangkapi bodysuit berbahan satin. Sebuah terusan beludru hitam mengikuti, tanpa tali, kaki dipotong lebar, sebelum beralih ke serangkaian mantel yang dikenakan di atas rok panjang berlipat.

Baca Juga: Yuk Cari Tahu, Kenapa Internet WiFi Lebih Efisien Dibandingkan Mobile Tethering


Follow Berita Okezone di Google News

Karya seni oleh Mickalene Thomas juga berbaris di set, potret wanita kulit hitam yang sosoknya lebih besar dari rata-rata dalam keseharian, termasuk Donyale Luna, Eartha Kitt, dan Naomi Sims. “Karya itu dibuat untuk menghargai jalan yang dibuka oleh Baker,” kata Thomas.

Dia berusaha untuk menggambarkan kecantikan dan kepercayaan diri para wanita ini, Thomas mengatakan kepada Reuters. Di situlah, Thomas ingin menggambarkan tantangan sulitnya mengerucutkan pilihan menjadi 13 saja.

“Semua wanita ini aktif secara sosial dan mereka menggunakan panggung, suara mereka atau penampilan mereka untuk benar-benar menceritakannya. Sebuah cerita atau narasi tentang kehidupan pribadi mereka dan juga tentang demografisnya,” kata Thomas.

What do you think?

Written by Uli Hasanah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

GIPHY App Key not set. Please check settings

10 Foto Penyanyi Dangdut saat Masih Kecil, Lucu dan Menggemaskan

Solois Fryda kembali sapa penggemar lewat “Sumpahku”