MESKI jauh lebih rendah dibandingkan angka kematian akibat covid-19 varian delta, gelombang omicron terus menambah angka kasus meninggalnya pasien. Hal ini sebagaimana data yang didapat Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Berdasarkan catatan Kemenkes, per Kamis 24 Februari 2022 memperlihatkan angka kasus kematian akibat covid-19 bertambah sebanyak 317 kasus. Ini artinya risiko kematian karena varian omicron masih terus terjadi dengan dominasi kelompok rentan seperti masyarakat lanjut usia, penderita komorbid, atau orang yang belum divaksin.
Baca juga: Kemenkes Ungkap Komorbid Terbanyak yang Sebabkan Pasien Covid-19 Meninggal Dunia
Disampaikan ahli epidemiologi dari FKM UI Profesor Pandu Riono, upaya utama jika ingin menekan angka kasus kematian akibat covid-19, kunci yang pertama adalah meningkatkan cakupan vaksinasi.
“Kuncinya jika kita ingin tekan angka kematian: vaksinasi. Vaksinasi kita prioritaskan pada lansia, karena lansia kalau dia divaksin risikonya jauh lebih menurun,” papar Prof Pandu dalam workshop Kemenkes, Jumat 25 Februari 2022.
Baca juga: Punya Kulit Sensitif, Ini Cara Rossa Pilih Produk Skincare Terbaik
Merujuk kasus gelombang omicron saat ini yang lebih didominasi pasien bergejala ringan atau tidak mengalami gejala sama sekali, Prof Pandu menyebut hal tersebut salah satunya adalah peran besar vaksinasi.
“Sekarang di beberapa wilayah, termasuk Jawa-Bali, sudah mulai penurunan kasus. Angka kematian juga lebih rendah dibandingkan delta. Omicron ini sebagian besar gejala ringan atau tak bergejala. Segitu besarnya peran vaksinasi,” serunya.
GIPHY App Key not set. Please check settings