APA itu PMO akan dibahas dalam artikel ini. Ada banyak istilah ataupun singkatan anak muda yang beredar di media sosial. Yang saat ini sedang hangat dibahas yaitu PMO.
Istilah atau singkatan PMO sering digunakan di media sosial khususnya Tiktok. PMO sendiri adalah singkatan dari Porn, Masturbate dan Orgasm.
Tentu saja istilah ini sangat erat dengan hal yang berbau pornografi. Seluruh kata itu berhubungan erat satu sama lain.
(Apa Itu PMO, Foto: TeachHUB)
Saat seseorang menonton atau menyaksikan konten dewasa, mendorong keinginan untuk melakukan masturbasi hingga terjadi orgasme. Ini yang kemudian disingkat menjadi PMO.
Istilah PMO sendiri baru beberapa tahun ke belakang ini menjadi populer. Namun kegiatan tersebut sudah dilakukan orang sebelum istilah PMO lahir.
Hobi menonton film porno alias video porno dapat menyebabkan rasa ketagihan untuk terus menontonnya. Selain ketagihan, timbul juga perasaan senang setelah usai menyaksikan video porno.
Rasa senang akan hal tersebut, ternyata dipengaruhi oleh hormon yang ada di dalam tubuh manusia yang disebut dopamin.
Dopamin merupakan zat kimia yang dilepaskan di otak yang membuat kamu merasa baik. Memiliki jumlah dopamin yang tepat penting untuk tubuh dan otak, dikutip dari Health Direct.
Namun, harus hati-hati karena kelebihan hormon dopamin imbas dari sering menonton video porno, dapat menyebabkan beberapa dampak dikutip dari Prestige Mens Medical.
1. Menghilangkan diri dari realitas dan sensasi fisik
Salah satu pengaruh terbesar pornografi pada pria adalah desensitisasi, yakni proses serupa yang terjadi saat menonton atau memainkan banyak film dan video game kekerasan dari waktu ke waktu. Otak mulai mengubah persepsi tentang apa yang dianggap normal dan bisa diterima, yang mengarah pada konsep realitas yang miring.
2. Disfungsi ereksi
Pria yang sering menonton film porno, disebutkan sering menghadapi kesulitan mempertahankan ereksinya atau yang dikenal sebagai disfungsi ereksi. Tim Jacobs, medical doctor dari University of Antwerp, menyebutkan ini karena masalah pada pembuluh darah atau saraf penis. Tingkat gairah yang ditimbulkan oleh pornografi melalui konten ekstrem sering kali tidak sebanding dengan hubungan seksual di kehidupan nyata.
Alhasil, pria yang kecanduan pornografi menjadi mati rasa dan tidak peka terhadap rangsangan dalam kehidupan seksual mereka yang sebenarnya.
Baca Juga: Aksi Nyata 50 Tahun Hidupkan Inspirasi, Indomie Fasilitasi Perbaikan Sekolah untuk Negeri
Follow Berita Okezone di Google News
GIPHY App Key not set. Please check settings