Benarkah Vaksinasi Covid-19 Timbulkan Kasus Kematian?

BELUM lama ini Indonesia dihebohkan dengan informasi yang menyebutkan bahwa seorang siswa SD yang meninggal dunia usai mendapatkan vaksinasi Covid-19 di sekolahnya pada Jumat 21 Januari 2022. Sebelum mengembuskan napas terakhirnya, siswa tersebut dilaporkan mengalami Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) berupa demam.

Terkait dengan hal tersebut, beredar pula informasi yang menyebutkan bahwa vaksinasi Covid-19 berbahaya dan dapat menyebabkan banyak kematian.

 

Informasi ini tentunya membuat masyarakat menjadi ragu dan enggan untuk divaksinasi. Padahal saat ini Indonesia tengah dihantui oleh ancaman varian Omicron.

Merangkum dari laman Instagram @faktacovid19.id, Senin (24/1/2022), sejauh ini kasus pasien meninggal pasca vaksinasi di Indonesia belum ada yang terbukti disebabkan oleh vaksin Covid-19. Oleh sebab itu diperlukan pembuktian sebab akibat dan investigasi dari pihak yang berwenang dan kompeten seperti tim medis yang merawat, Komda, dan Komas KIPI.

Perlu diketahui bahwa vaksin yang beredar saat ini telah mendapatkan izin dan terbukti aman dan bermanfaat. Vaksin Covid-19 di Indonesia telah melewati berlapis-lapis tahapan uji klinis yang dievaluasi oleh badan yang berkompeten di Indonesia (BPOM) untuk membuktikan keamanan sekaligus manfaatnya.

Jadi tidak perlu khawatir yang berlebihan dengan vaksinasi. Sebab vaksin telah diberikan sejak hari pertama seseorang baru lahir. Selain itu vaksinasi telah terbukti keamanan dan kebermanfaatannya selama puluhan tahun. Vaksin juga telah berhasil mengeradikasi (Menghilangkan) penyakit cacar (smallpox) dari muka bumi.

 Baca juga: Pakar Kesehatan: Belum Ada Vaksin Covid-19 yang Sebabkan Orang Meninggal

Vaksin Covid-19 telah disuntikan sebanyak 9,85 miliar dosis di seluruh dunia. Vaksin terbukti bermanfaat mengurangi risiko kematian dan kesakitan yang berat jika terinfeksi Covid-19. Dunia berlomba-lomba untuk mempercepat cakupan vaksinasi agar dapat keluar dari lonjakan kematian pandemic serta mengembalikan aktvitas ekonomi dan sosial.

(DRM)