Uli Hasanah
MASYARAKAT banyak tidak sadar pentingnya protokol kesehatan ketat, padahal ini menjadi prinsip dasar terhindar dari covid-19, termasuk varian omicron. Hal tersebut sebagaimana diungkapkan dr Prasenohadi, ketua Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi sekaligus dokter spesialis di RSUP Persahabatan.
Ia mengatakan, ketika seseorang sudah divaksin, baik dosis satu maupun dua (lengkap), masih bisa terpapar covid-19. Vaksinasi bermanfaat mencegah risiko rawat inap dan kefatalan atau risiko perburukan, bukan untuk mencegah terinfeksi virus.
Baca juga: Omicron vs Delta, Ini Organ Tubuh yang Diserang serta Gejalanya
“Sekalipun gejala ringan, tapi di rumah sakit pasien dengan gejala berat dan kritis tetap ada, terutama orang yang belum divaksin ditambah punya komorbid yang bisa memperberat segalanya,” ujar dr Seno, dikutip dalam siaran langsung BNPB, Kamis (3/3/2022).
Reinfeksi atau terinfeksi kembali covid-19 menjadi salah satu fenomena yang banyak ditemukan, belakangan di tengah penularan virus corona varian omicron. Mereka terinfeksi kembali juga sebagian memiliki penyakit penyerta (komorbid).
Baca juga: Efektivitas Menurun, Vaksin Pfizer Kurang Efektif Lindungi Anak dari Omicron
Komorbid seperti diabetes melitus, hipertensi, hingga pengentalan darah menjadi penyakit penyerta cukup banyak memperburuk gejala covid-19. Dia menegaskan setelah vaksinasi perlu dibarengi dengan penerapan protokol kesehatan (prokes) secara disiplin oleh seluruh masyarakat.
“Di Rumah Sakit Persahabatan cukup banyak pasien dengan riwayat sudah menjalani program vaksinasi covid-19. Jadi, sepertinya vaksinasi pertama maupun vaksinasi kedua mempunyai masa waktu tertentu mungkin berakibat pada imun kekebalan seseorang,” ungkapnya.
GIPHY App Key not set. Please check settings