in

Dua Kali Positif Covid-19 Usai Vaksinasi, Benarkah Tingkatkan Imunitas?

TAK sedikit orang kembali terinfeksi Covid-19 untuk yang kedua kalinya. Meski sudah vaksinasi memang tak menutup kemungkinan seseorang dua kali positif Covid-19 atau disebut reinfeksi.  

Seperti yang terjadi pada seorang pria berusia 33 tahun dari Hong Kong. Awalnya dia terdiagnosis pada 26 Maret 2020, dan infeksi kedua dideteksi 142 hari kemudian (sekitar 4 bulan), dengan virus corona yang berbeda secara genetik.

Tes Covid-19

Melihat kasus tersebut, ahli kesehatan mengatakan, virus Covid-19 menginfeksi karena masuk ke tubuh manusia melalui hidung dan tenggorokan. “Kekebalan pada lapisan mukosa di daerah ini cenderung bertahan dalam waktu singkat dibanding kekebalan sistemik di seluruh tubuh,” jelas profesor kedokteran di Universitas East Anglia, Paul Hunter dilansir dari The Conversation, Senin (21/2/2022).

BACA JUGA : Sudah Isoman 10 Hari, Perlukah PCR Lagi?

Hal itu terjadi karena virus yang bermutasi bisa tidak dikenali oleh antibodi yang sudah terbentuk sebelumnya. Bisa juga karena sistem imun menurun sejak terakhir terinfeksi atau divaksinasi. Inilah alasan kita mendapat vaksin booster, untuk kembali meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Dia menerangkan bahwa vaksinasi jadi alasan perlindungan terhadap infeksi parah, yang biasanya terjadi di paru-paru, bertahan lebih lama daripada perlindungan terhadap infeksinya. Reinfeksi pada orang sudah divaksinasi maupun yang pernah terkena sebelumnya, biasanya tidak terlalu parah daripada infeksi primer.

BACA JUGA : Gejala Omicron Ini Muncul saat Bangun Tidur dan BAB, Waspada!

Sebab, orang-orang tersebut memiliki kekebalan dari infeksi sebelumnya atau vaksin Covid-19. Namun, gejala dari reinfeksi tergantung pada varian virusnya. Misalnya, reinfeksi varian alfa berisiko kecil memunculkan gejala daripada saat infeksi awal, tetapi reinfeksi varian Omicron akan tetap menunjukkan gejala, baik saat infeksi pertama maupun kedua.

Sementara, hal baik dari renfeksi adalah meningkatnya sistem kekebalan. Infeksi tunggal sebelumnya memberikan perlindungan yang sama terhadap infeksi dengan omicron sebagai dua dosis vaksin, jadi masuk akal untuk berasumsi bahwa infeksi ulang juga akan meningkatkan kekebalan.

“Tetapi kekebalan seperti itu masih belum 100% protektif. Ada bukti yang muncul (dalam pracetak) tentang orang yang terinfeksi ulang beberapa kali,” katanya

What do you think?

Written by Uli Hasanah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

GIPHY App Key not set. Please check settings

Tips Atasi Rambut Kusut di Pagi Hari, Begini Langkah Mudahnya Agar Lembut, Sehat dan Terawat

IHSG awal pekan menguat, seiring harapan pertemuan diplomatik Rusia-AS