in

Jangan Larang Anak Bermain, Tapi Tetap Diawasi Ya

BERMAIN memang sangat penting bagi perkembangan anak-anak. Banyak manfaat baik yang didapatkan anak-anak dengan bermain, dari melatih motorik hingga imajinasi.

Meski demikian, orang tua memang harus memperhatikan ketika anak bermain. Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Dr Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K) mengingatkan anak-anak boleh bermain tetapi memperhatikan sejumlah aspek seperti keamanan dan edukasinya.

Dia mengatakan, bermain merupakan suatu dunia alamiah anak. Namun, sambung dia, sayangnya pada masa modern saat ini bermain bergeser menjadi kegiatan daring seiring hadirnya permainan daring.

“Banyak juga yang terjebak dengan gadget, adiksi gadget, kecanduan game online. Bahkan ada anak yang semalaman di warnet, tidak pulang-pulang. Saya kira ini sudah tidak sehat dan butuh edukasi dari ahlinya, seperti apa permainan anak-anak yang menimbulkan stimulasi,” kata dia seperti dilansir dari Antara.

Anak Bermain

Piprim mengingatkan, kebutuhan dasar anak yakni Asuh, Asih dan Asah. Bermain merupakan salah satu komponen dalam Asuh yang membantu menstimulasi baik itu kognitif maupun psikomotor anak. Komponen Asih atau kebutuhan emosional juga dimungkinkan ada di dalam bermain.

Dalam kesempatan itu, Ketua Bidang 3 Pengurus Pusat IDAI DR D. Bernie Endyarni Medise, Sp.A(K), MPH menekankan pentingnya pendampingan orangtua khususnya memilih mainan dan permainan yang tepat untuk anak. Menurut dia, pemilihan dapat disesuaikan dengan aspek perkembangan anak dan keamanannya untuk anak.

“Untuk usia tiga tahun ke bawah ada aturan-aturan salah satunya ukurannya tidak boleh terlalu kecil, karena anak usia di bawah tiga tahun masih suka memasukkan apapun ke dalam mulut, takutnya dia tersedak,” tutur Bernie.

Baca Juga: Yuk Cari Tahu, Kenapa Internet WiFi Lebih Efisien Dibandingkan Mobile Tethering


Follow Berita Okezone di Google News

Sementara untuk anak usia tiga tahun hingga enam tahun yang umumnya sudah mulai tertarik mengeksplorasi, orangtua bisa memilih mainan yang bisa memancing minat petualangan anak, sehingga membuat mereka lebih percaya diri untuk mengeksplorasi lingkungannya.

“Anak yang lebih besar lagi, anak usia prasekolah, (bisa dipilihkan permainan yang) membantu mereka mengembangkan rasa kerja sama dan sosialiasi mereka,” kata Bernie.

Sementara untuk anak usia sekolah dengan kemampuan yang sudah lebih lagi, bisa dicarikan permainan atau mainan yang merangsang kemampuan ketangkasan, kreativitas, perkembangan motorik, memecah masalah yang lebih tinggi sehingga permainan dapat lebih kompleks.

Bermain, sambung Bernie, memiliki banyak manfaat bagi anak antara lain membantu dalam kemampuan berpikir, emosi, fisik, kreativitas, imajinasi, komunikasi, interaksi, sosial emosi, kemampuan memecahkan masalah hingga belajar menunggu giliran. “Bermain adalah aktivitas yang menyenangkan hati. Bermain harus menyenangkan,” demikian pesan dia.

What do you think?

Written by Uli Hasanah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

GIPHY App Key not set. Please check settings

Keseringan Memasak, Kaesang Pangarep Disarankan Ikut MasterChef, Erina Gudono: Lucu Liat Ekspresi Seriusnya

Richie kisahkan kerinduan dalam “Diam Dalam Doa”