in

Kabar Baik! Peneliti Temukan Obat Komplikasi Akibat Covid-19 pada Anak

PENEMUAN obat untuk menangani sakit komplikasi dari covid-19 pada anak telah ditemukan. Menurut studi dari Massachusetts General Hospital (MGH) and Brigham and Women’s Hospital (BWH) di Amerika Serikat, menunjukkan hasil pada kasus sindrom multi-inflamasi pada anak-anak (MIS-C).

Kasus MIS-C ditemukan setelah anak terinfeksi virus SARS-CoV-2 yang bertahan di usus selama berminggu-minggu hingga berbulan-bulan.

Baca juga: Kemenkes Ungkap Komorbid Terbanyak yang Sebabkan Pasien Covid-19 Meninggal Dunia 

Info grafis covid-19 varian omicron. (Foto: Okezone)

Baca juga: Punya Kulit Sensitif, Ini Cara Rossa Pilih Produk Skincare Terbaik 

Para peneliti mengungkapkan MIS-C menyebabkan demam tinggi dan respons hiperinflamasi dapat memengaruhi banyak organ, termasuk jantung, otak, serta organ gastrointestinal. Dikatakan bagaimana cara virus Covid-19 dapat memicu sakit tersebut, ternyata virus SARS-CoV-2 menggunakan protein lonjakan untuk masuk dan menginveksi sel.

“Bekerja secara kolaboratif, kami mampu menunjukkan bahwa partikel virus yang tetap berada di usus lama setelah infeksi covid-19 dapat memicu MIS-C,” kata David Walt, penulis senior studi tersebut, dikutip dari Time of India, Sabtu (26/2/2022).

Dalam penelitian tersebut memberikan obat larazotide acetate kepada empat anak yang sangat sakit berusia 3–17 dirawat karena MIS-C. Hasil studi menunjukkan bahwa larazotide menurunkan pelepasan zonulin, molekul dapat menyebabkan peningkatan permeabilitas usus dan gangguan penghalang mukosa, lapisan lendir tebal di usus.

Baca juga: Pertama sejak Pandemi, Indonesia Catat Rekor Kesembuhan Tertinggi Pasien Covid-19 

Baca juga: Mau Suntik Booster Vitamin C saat Isoman, Berbahayakah? 

Kemudian para peneliti membandingkan hasil klinis dari empat anak menerima larazotide ditambah steroid dan intravena immue globulin (IVIG) dengan 22 anak hanya menerima steroid dan IVIG. Hasilnya kadar serum protein lonjakan turun jauh lebih cepat pada anak yang diobati dengan larazotide (dibersihkan dari darah dalam satu hari), dibandingkan 10 hari untuk anak-anak tidak diobati dengan tersebut.

“Temuan ini menunjukkan larazotide dapat memberikan terapi adjuvant aman dan bermanfaat untuk pengobatan MIS-C,” jelas para peneliti.

What do you think?

Written by Uli Hasanah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

GIPHY App Key not set. Please check settings

Klarifikasi soal Sindiran ke Fuji, Elly Sugigi Ogah Terima Komentar

Ria Ricis dan Teuku Ryan bersama Rombongan Artis Liburan ke Paris