TIDUR memang menjadi salah satu siklus yang tidak boleh dilewatkan oleh seseorang. Ketika kekurangan tidur, maka ada beberapa fungsi tubuh yang tidak bisa bekerja dengan maksimal.
Jumlah waktu tidur yang diperlukan seseorang pun berbeda antara satu dengan lainnya. Mereka yang berusia lebih tua dengan 65 tahun ke atas, memerlukan waktu tidur sebanyak 7-8 jam. Sementara dewasa rentang 18-64 tahun adalah 7-9 jam, dan remaja usia 14-17 tahun yakni 8-10 jam.
Pada usia dewasa lumrah terjadi semakin kesulitan mendapatkan tidur yang berkualitas, namun proses biologis yang mendasar hal ini masih kurang dipahami.
Penelitian menunjukkan bahwa kurang tidur dapat berisiko meningkatkan penyakit seperti hipertensi, serangan jantung, diabetes, depresi, dan penumpukan plak otak yang terkait dengan Alzheimer.
“Lebih dari separuh orang berusia 65 dan lebih tua mengeluh tentang kualitas tidur,” kata profesor Universitas Stanford Luis de Lecea seperti dikutip Antara dari AFP.
Tim ilmuwan asal Amerika Serikat, termasuk de Lecea, kini telah mengidentifikasi bagaimana sirkuit otak yang terlibat dalam mengatur tidur-terjaga menurun dari waktu ke waktu pada sejumlah tikus. Studi diterbitkan di jurnal Science. Untuk studi baru tersebut, de Lecea bersama rekannya memutuskan untuk menyelidiki hipokretin (hypocretin).
Hipokretin adalah zat kimia utama yang dihasilkan oleh sekelompok kecil neuron di hipotalamus, bagian otak yang terletak di antara mata dan telinga. Dari miliaran neuron di otak, hanya sekitar 50.000 yang menghasilkan hipokretin.
Pada 1998, de Lecea dan ilmuwan lain telah menemukan bahwa hipokretin mengirimkan sinyal yang memainkan peran penting agar seseorang tetap terjaga.
GIPHY App Key not set. Please check settings