MASYARAKAT pada umumnya menilai Covid-19 varian Omicron lebih ringan dari sebelumnya. Padahal saat terkena Omicron sakitnya luar biasa.
Melihat hal tersebut, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Reisa Broto Asmoro mengimbau agar masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan dengan ketat. Bukan hanya itu, perlu juga yang melakukan vaksinasi agar lebih terlindungi.
“Kita ketahui Omicron lebih ringan dari varian sebelumnya. Sebab gejala lebih ringan, lebih banyak menyerang pernafasan bukan paru-paru, meski demikian jangan abai prokes,” ujar dr. Reisa dalam Siaran Sehat, Senin (21/2/2022)
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa virus Covid-19 menyerang siapa pun, terlebih saat ini yang lebih ringan gejalanya. Dari anak-anak, usia lanjut (lansia) hingga orang yang memiliki komorbid atau penyakit penyerta.
Dengan ini, ia menegaskan bahwa betapa pentingnya vaksinasi untuk memproteksi diri dari varian Omicron. Memang tidak melindungi atau menyelamatkan secara sempurna yaitu 100 persen, namun khasiatnya terbukti dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
“Mengutip data Kemenkes Februari 2004 untuk menurunkan resiko kematian akibat itu Covid-19, bagi sudah disuntik 1 dosis sudah terlindungi 11 persen, kemudian melonjak menjadi 67 persen bagi sudah lengkap dua dosis dan kalau sudah ada yang booster sebanyak 3 dosis maka perlindungannya naik lagi jadi 91 persen,” jelas dr Reisa dalam Siaran Sehat dikutip Senin (21/2/2022)
Di sisi lain, hal tersebut disampaikan oleh dr. Siti Nadia Tarmizi M.Epid, Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kemenkes bahwa pemerintah tengah meningkatkan vaksinasi. Sebab manfaatnya mampu mengurangi risiko terburuk bagi pasien positif Covid-19.
BACA JUGA:Cegah Klaster Omicron, Dokter Reisa: Segera Antigen Kalau Alami Gejala
“Ini sangat penting untuk mencegah agar penduduk terhindar dari kesakitan atau risiko kematian akibat terinfeksi virus Covid-19,” jelas dr. Nadia.
(DRM)
GIPHY App Key not set. Please check settings