PANDEMI covid-19 pada 2021 hanya muncul varian delta. Tapi kini bermutasi lagi dan muncul varian baru yaitu omicron. Dari kedua jenis virus corona tersebut, ternyata ada perbedaan antara bagian tubuh apa yang diserang serta gejalanya.
Ketua Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) RSUP Persahabatan dr Prasenohadi SpP KIC Ph.D mengungkapkan setiap varian virus corona (covid-19) memiliki karakteristik berbeda.
Baca juga: Efektivitas Menurun, Vaksin Pfizer Kurang Efektif Lindungi Anak dari Omicron
Varian delta lebih banyak memicu masalah pernapasan atau menyerang paru-paru. Sedangkan varian omicron memicu masalah pada bagian atas pernapasan (tenggorokan).
“Pada varian delta, kita lihat infeksinya itu dominan pada bagian paru paling kecil yang kita sebut alveolus. Di mana terjadi peradangan paru, pneumonia, inflamasi yang hebat,” kata dr Seno dalam siaran langsung BNPB bertajuk ‘Reinfeksi Covid-19: Apa yang Terjadi pada Tubuh Kita, Kamis (3/3/2022).
Lebih lanjut ia mengatakan meski gejala pada infeksi varian omicron lebih ringan dibandingkan delta, efeknya terhadap sistem pernapasan (alveolus) belum dapat diketahui pasti pada bagian paru-paru (ringan/berat).
Baca juga: Diet Air Putih Turunkan Berat Badan, Seberapa Banyak Harus Minum Sehari?
Maka itu, dr Seno mengimbau masyarakat tetap berhati-hati bahwa dalam kasus covid-19 terdapat tiga variasi gejala yaitu ringan, sedang, dan kritis. Sebab setiap variannya memiliki efek sangat berbeda dari jenis sebelumnya.
“Omicron terhadap alveolus sendiri terhadap bagian paru paling dalam efeknya tidak begitu jelas atau ringan. Kalau omicron ini sepertinya hanya menyasar saluran napas bagian atas,” jelas dr Seno.
GIPHY App Key not set. Please check settings