in

Orang Sakit Jantung Bisa Meninggal kalau Dikagetkan, Mitos atau Fakta?

PUTRI dari Nurul Arifin, Maura Magnalia, tutup usia karena serangan jantung. Maura pun meninggal di usia yang tergolong muda, yakni 28 tahun. Menurut penuturan Nurul, putrinya meninggal di meja makan rumahnya.

Memang, menurut Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI), dr. Radityo Prakoso, SpJP (K), FIHA setiap manusia memiliki faktor risiko penyakit jantung. Faktor risiko tersebut terbagi menjadi dua bagian, yakni yang dapat dimodifikasi, dan juga tidak dapat dimodifikasi.

Adapun faktor yang tidak dapat dimodifikasi meliputi genetik atau keturunan, jenis kelamin, dan usia. Sementara faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi meliputi, diet yang tidak sehat karena kebiasaan masakan orang Indonesia, kurangnya aktivitas fisik, merokok, dan stres.

Tapi, salah satu kepercayaan yang banyak beredar adalah bahwa mengagetkan orang yang sakit jantung, bisa menyebabkan kematian akibat serangan jantung. Lantas, benarkah seseorang bisa meninggal karena kaget?

Serangan Jantung

Melansir hellosehat, ketika terkejut, tubuh Anda secara otomatis akan mengaktifkan mode untuk melindungi diri. Mode ini dikenal dengan istilah fight or flight yang artinya melawan atau melarikan diri. Otak pun akan membaca situasi ini seolah ada ancaman berbahaya.

Sistem saraf otak kemudian memerintahkan bagian-bagian tubuh tertentu untuk menyiapkan diri melawan atau melarikan diri dari ancaman tersebut. Antara lain dengan meningkatkan detak jantung, meningkatkan aliran darah ke otot, memperlambat pencernaan, dan melebarkan pupil mata.

Untuk mengaktifkan mode fight or flight saat kaget, otak akan memproduksi berbagai zat kimia seperti hormon adrenalin dan senyawa neurotransmiter. Reaksi kimia dari zat-zat tersebut sangat beracun bagi tubuh. Maka, jika langsung dilepaskan dalam jumlah banyak sekaligus, zat beracun ini akan merusak organ dalam seperti jantung, paru-paru, hati, dan ginjal.

Hormon adrenalin pun akan mengalir dari sistem saraf otak menuju sel-sel otot jantung. Hal ini menyebabkan kontraksi hebat pada otot jantung. Kalau adrenalin yang masuk ke jantung terlalu banyak, otot jantung akan terus berkontraksi hebat dan tak bisa melemas kembali. Akhirnya, jantung akan berdetak dengan kecepatan yang tidak wajar.

Tubuh manusia tidak akan mampu menerima pacuan jantung dahsyat seperti ini. Aliran darah ke seluruh tubuh pun jadi terhenti secara mendadak karena kegagalan fungsi jantung. Inilah mengapa kaget menyebabkan kematian.

Lantas, siapa saja yang rentan mengalami kematian karena kaget? Orang muda dan orang yang sehat juga bisa mengalami kematian mendadak karena terkejut. Ya, fenomena ini tak hanya menyerang orang lanjut usia dan orang yang punya riwayat penyakit atau serangan jantung saja. Maka sebaiknya Anda tidak sembarangan mengagetkan orang.

Untuk menurunkan risiko kematian karena terkejut, Anda bisa mencoba meditasi, yoga, atau teknik-teknik relaksasi lainnya. Relaksasi bisa membantu sistem saraf Anda supaya tidak bereaksi secara berlebihan kalau kaget.

What do you think?

Written by Uli Hasanah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

GIPHY App Key not set. Please check settings

Bad Bunny akan selenggarakan tur di Amerika Serikat dan Amerika Latin

Junhoe iKON dan Yoshi Treasure positif terkena COVID-19