in

Pembuatan Vaksin Merah Putih Libatkan Banyak Pihak, Ini Kata Peneliti

VAKSIN Merah Putih yang saat ini terus berjalan proses pengembangannya melibatkan banyak pihak. Selain melibatkan pihak industri dan pemerintah, ada tujuh tim yang membuat vaksin Covid-19 dalam negeri tersebut.

Tujuh tim tersebut yakni Universitas Airlangga, Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Universitas Gadjah Mada, Universitas Padjajaran, eks Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), dan lembaga Biologi Molekuler Eijkman.

 Vaksin Merah Putih

Banyaknya tim yang terlibat dalam proses pembuatan Vaksin Merah Putih jadi perhatian Periset Laboratorium Terapuetik dan Vaksin Andri Wardiana. Menurutnya, memang sudah seharusnya dikerjakan seperti itu.

“Dukungan menyeluruh dari berbagai pihak meliputi akademisi atau peneliti, pelaku industri, dan pendukung lainnya termasuk political will dari pemerintah juga diperlukan,” papar Andri, dalam keterangan resmi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang diterima MNC Portal, Rabu (26/1/2022).

Keterlibatan banyak pihak dalam pembuatan vaksin dicontohkan langsung oleh pengembangan vaksin AstraZeneca. Ya, vaksin Covid-19 tersebut adalah inisiasi dari Oxford dan AstraZeneca sebagai industrinya.

“Berbagai institusi bekerja sama menghasilkan satu jenis vaksin yang mendapatkan Emergency Use Authorization (EUA) di awal,” terang laporan BRIN.

Andri melanjutkan, dengan begitu sudah saatnya peneliti Indonesia bekerja sama dengan pihak industri maupun pemerintah dengan tujuan yang sama yaitu menghadirkan kemandirian vaksin dalam negeri.

“Kita harus memulai seperti itu (apa yang dilakukan AstraZeneca dan Oxford University),” tegasnya.

“Kepakaran dari berbagai bidang berkumpul dan bekerja sama untuk mewujudkan tujuan utama yaitu kemandirian produksi vaksin,” sambungnya.

 Baca juga: Vaksin Merah Putih Siap Uji Pra-klinik

Andri menaruh harapan besar untuk Vaksin Merah Putih. “Harapan saya, program Vaksin Merah Putih bisa menjadi momentum untuk mewujudkan kemandirian vaksin dalam negeri. Kita harus belajar memperbaiki hal-hal apa saja yang menjadi kendala pada proses pengembangan vaksin ini,” tambahnya.

(DRM)

What do you think?

Written by Uli Hasanah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

GIPHY App Key not set. Please check settings

Huawei P50 Pro dan Pocket resmi meluncur di Eropa

Kelewat Kreatif! Nastar Babi Lagi-lagi Viral Jelang Imlek, Publik Salfok Lihat Bentuknya: Niat Banget