in

Rizky Billar Ngamuk Disebut Numpang Hidup Hingga Bandingkan Hidup Lesti Kejora Sebelum Menikah, Butuh Banget Validasi?

Kabarindong.com – Setelah isu KDRT beberapa bulan lalu, Rizky Billar kerap menjadi bahan cibiran warganet meskipun dirinya dan sang istri, Lesti Kejora telah memilih damai.

Beberapa warganet justru sering menyebutkan kalau Rizky Billar hanya numpang hidup dengan Lesti Kejora. Beberapa menduga kalau finansial keluarganya ditanggung oleh Lesti Kejora dan Rizky Billar hanya numpang.

Bahkan, melalui Instagram story miliknya, Rizky Billar membalas komentar-komentar para haters di fitur DM instagram.

“Ini omongan paling tidak berotak sebenarnya..” tulis Rizky Billar membalas komentar haters dalam Instagram Story, Sabtu (21/01/2023).

Baca Juga:
Cek Fakta: Kamar Ferry Irawan Digeledah, Polisi Temukan Bukti Baru Dugaan KDRT

Rizky Billar dan Lesti Kejora. (Instagram/ @rizkybillar)
Rizky Billar dan Lesti Kejora. (Instagram/ @rizkybillar)

“Singkirkan kebenciannya, lu bandingin apa yg istri gw punya sebelum dan sesudah nikah.. Sesimple itu..” balas Rizky Billar lagi.

Melihat Rizky Billar yang marah dan tidak terima dengan komentar haters justru membuatnya dinilai membutuhkan validasi dari orang lain. Namun, sebenarnya apakah marah dari Rizky Billar yang sampai membalas komentar haters itu tanda dirinya membutuhkan validasi?

Berdasarkan penjelasan Psikolog Klinis & Co-Founder Ohana Space, Veronica Adesla, M.Psi., marah pada dasarnya adalah emosi yang dimiliki setiap orang. Hal ini biasanya muncul ketika perasaannya tersakiti, tersinggung, atau hal-hal yang membuatnya terluka

“Marah itu salah satu emosi yang dimiliki oleh individu yang dapat muncul ketika seseorang merasa tersinggung, terluka, disakiti, dihina, tidak dipercaya, direndahkan, diremehkan, ataupun harga dirinya terancam,” ucap Veronica saat dihubungi Kabarindong.com, Senin (23/1/2023).

Jika emosinya berlebihan, ini akan menimbulkan kekerasan yang bisa saja melawan hak asasi manusia.

Baca Juga:
CEK FAKTA: Kamar Ferry Irawan Digeledah, Bukti Kekejamannya Terungkap, Benarkah?

Sementara itu, Veronica menjelaskan, untuk orang yang membutuhkan validasi lebih kepada keinginan untuk diakui. Biasanya, hal ini karena mereka ingin diakui kebenarannya. Mereka sering tidak dipercaya oleh orang lain. Hal tersebut yang membuatnya membutuhkan validasi agar ia mendapatkan kepercayaan.

“Sementara itu kebutuhan untuk mendapatkan validasi adalah kebutuhan untuk diakui kebenarannya atas apa yang hendak divalidasi oleh orang yang bersangkutan. Kebutuhan untuk mendapatkan validasi dapat muncul karena berbagai hal, semisal, karena ia merasa tidak dipercaya sehingga untuk mendapatkan kepercayaan ia perlu melakukan upaya-upaya untuk divalidasi,” jelas Veronica.

Hal lain yang membuat seseorang membutuhkan validasi juga karena mereka tidak yakin dengan diri sendiri. Oleh sebab itu, mereka memiliki harapan agar orang lain dapat paham dengan apa yang dirasakannya. Oleh sebab itu, mereka akan membuktikan agar perasaannya itu divalidasi oleh orang lain.

“Dalam kasus lain bisa juga karena ia merasa tidak yakin dengan dirinya sendiri sehingga membutuhkan validasi dari orang lain. Selain itu kebutuhan validasi dapat juga muncul karena berharap orang lain atau orang terdekat dapat paham dan mengerti akan apa yang dialami ataupun dirasakan,” pungkas Veronica.


What do you think?

Written by webadmin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

GIPHY App Key not set. Please check settings

6 Kontroversi Jhon LBF yang Viral, Disebut Asal Pecat Karyawan dan Potong Gaji

Viral Para Istri Saksikan Pernikahan Poligami Suaminya yang Ketiga Kali, Reaksi Istri Kedua yang Mewek Jadi Sorotan