in

Sudah Terpapar Omicron Masih Bisa Kena BA.2?

VIRUS Covid-19 memang telah mengalami banyak mutasi, dengan mutasi teranyar adalah varian Omicron. Varian Omicron pun menjadi varian yang paling mudah menyebar, meskipun tingkat keparahannya memang lebih rendah dibandingkan yang lain.

Tapi, apakah varian Omicron menjadi mutasi terakhir dari virus Covid-19? Kenyataannya, Omicron sendiri sudah memliki sub mutasi yakni varian BA.2 atau yang biasa disebut sebagai anak dari Omicron atau son of Omicron.

Kasusnya pun terus dilaporkan di banyak negara sepatutnya diwaspadai oleh semua pihak, termasuk Indonesia. Di Hong Kong sendiri, kematian akibat subvarian BA.2 melonjak sangat tinggi. Bahkan, dilaporkan lebih tinggi dibandingkan saat gelombang Delta.

Kementerian Kesehatan RI mencatat hingga Februari 2022, kasus BA.2 sebanyak 252 kasus. Memang angkanya kecil jika dibandingkan Omicron yang kasus hariannya bisa puluhan ribu sekarang ini.

Tapi, karakteristik BA.2 yang dinilai lebih berbahaya dibanding Omicron harus jadi fokus utamanya. Sebab, bukan hanya cepat menyebar, tetapi efek infeksi yang terjadi akibat BA.2 dilaporkan lebih berat.

“Varian BA.2 ini memiliki karakteristik yaitu lebih cepat menular juga meningkatkan keparahan pasien yang terpapar. Tapi, varian ini dipastikan belum mendominasi kasus di Indonesia,” kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi, belum lama ini.

Tak hanya itu, peneliti di Jepang melaporkan bahwa karakteristik BA.2 lainnya adalah resisten terhadap pengobatan Covid-19 yang ada saat ini, pun vaksin Covid-19.

“BA.2 diketahui resisten terhadap beberapa pengobatan, termasuk sotrovimab atau antibodi monoklonal yang saat ini dipakai untuk melawan Omicron,” kata peneliti dilaporkan CNN Health, beberapa waktu lalu.

“BA.2 adalah virus yang lebih buruk daripada Omicron dan mungkin dapat menular lebih cepat dan menyebabkan penyakit yang lebih buruk,” terang dr Daniel Rhoads, kepala bagian mikrobiologi di klinik Cleveland, Ohio, Amerika Serikat.

Ia menjelaskan bahwa BA.2 ini sangat bermutasi dibandingkan dengan Covid-19 origin yang pertama teridentifikasi di Wuhan, Tiongkok. Varian ini juga diketahui memiliki lusinan perubahan gen yang berbeda dari Omicron dan ini membuatnya spesial dari virus sebelumnya.

Bahkan, dalam laporan Badan Kesehatan Dunia (WHO) per 22 Februari 2022 dijelaskan bahwa varian BA.2 bisa menginfeksi orang yang sudah terpapar Omicron.

“Sudah ada laporannya bahwa orang yang pernah terinfeksi BA.1 (varian Omicron) terinfeksi lagi BA.2 setelahnya,” ungkap laporan WHO. Namun, beberapa studi menilai juga bahwa orang yang pernah terinfeksi BA.1 memberikan perlindungan dari serangan BA.2 meski dalam waktu terbatas.

What do you think?

Written by Uli Hasanah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

GIPHY App Key not set. Please check settings

Christo/Rifqi pastikan kemenangan tim Davis Indonesia atas Venezuela

Kemilau Maret di Swiss-Belresidences Kalibata Meriah dengan Beragam Penawaran