PREVALENSI merokok di Indonesia sudah menyentuh 65 juta jiwa, bahkan menjadi salah satu yang tertinggi di dunia. Padahal aktivitas merokok berkorelasi dengan berbagai macam penyakit seperti kanker paru-paru, kanker kerongkongan, penyakit jantung koroner, hingga stroke.
Ketua Masyarakat Sadar Risiko Indonesia (Masindo) Dimas Syailendra Ranadireksa berpendapat, kampanye negatif tentang produk tembakau alternatif di Indonesia, perlu ditekan. Yaitu dengan menghadirkan informasi yang akurat dan kredibel terkait manfaat produk alternatif.
“Kampanye negatif hanya akan semakin menjauhkan perokok dewasa Indonesia dari produk tembakau alternatif yang bisa menjadi solusi komplementer menekan prevalensi merokok di negara ini,” ujar Dimas dalam keterangannya.
Dimas yakin bahwa produk tembakau alternatif memiliki risiko yang lebih rendah dibandingkan rokok. Dia juga berharap perokok dewasa bisa beralih ke produk tersebut demi meringankan masalah kesehatan.
“Produk tembakau alternatif memiliki manfaat yang besar demi mendorong perbaikan kesehatan publik. Kampanye negatif terhadap produk tembakau alternatif bisa diminimalisir demi terciptanya peralihan perokok dewasa ke produk yang lebih rendah risiko ini,” ungkap Dimas.
GIPHY App Key not set. Please check settings