in

Venna Melinda Ngaku Sudah Tak Cinta Ferry Irawan Usai Kena KDRT, Kenapa Begitu?

Kabarindong.com – Artis Venna Melinda sempat kerap mengubar rasa citanya ke Ferry Irawan saat baru menikah. Bahkan Venna Melinda tak sungkan membeberkan pengalaman di atas ranjangnya bersama Ferry Irawan.

Tapi, semua itu berubah usai ia mengalami Kekerasan Dalam Rumah Tangga dari suaminya. Venna Melinda sudah tidak cinta Ferry Irawan Lagi.

“Sekarang? Nggak,” kata Venna Melinda di program Rumpi yang dipandu Feni Rose baru-baru ini.

Momen Venna Melinda Nangis Kejer di Acara TV (YouTube TRANS TV Official)
Momen Venna Melinda Nangis Kejer di Acara TV (YouTube TRANS TV Official)

Venna Melinda menyebut rasa cintanya luntur setelah Ferry Irawan memberikan keterangan palsu kepada polisi. Suaminya itu memang sempat membantah melakukan KDRT.

Baca Juga:
Terlanjur Sakit Hati, Ibunda Venna Melinda Tak Sudi Bertemu Ferry Irawan

“Kan aku bilang, nggak kan setelah dia ngomong ke polisi itu (kalau bohong), hilang cintanya. Hilang tidak berbekas,” ucap Venna Melinda.

Korban kekerasan dalam rumah tangga dapat menghadapi efek yang berkelanjutan dan menantang setelah mengalami kekerasan fisik, mental, dan emosional.

Diperlukan waktu bagi penyintas untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan yang aman, terutama jika pelaku melakukan kekerasan berat dan/atau melakukan tindakan tersebut dalam jangka waktu yang lama.

Meskipun mengatasi rasa sakit ini bisa sangat melelahkan, proses penyembuhan dapat membantu para penyintas mengembangkan kekuatan batin dan mengurangi rasa takut akan keselamatan diri sendiri dan keluarga mereka.

Dalam perjalanan menuju pemulihan, para penyintas dan mereka yang mendukung mereka harus memahami bahwa penyembuhan membutuhkan waktu. Efek dari trauma ini dapat sangat bervariasi dari orang ke orang karena respons individu terhadap stres, usia, dan frekuensi serta tingkat keparahan pelecehan.

Baca Juga:
Jadi Korban KDRT, Cinta Venna Melinda ke Ferry Irawan Hilang Bak Ditelan Bumi

Mereka yang mengalami KDRT bisa mengalami:

  • Gangguan stres pasca-trauma (PTSD), termasuk kilas balik, mimpi buruk, kecemasan parah, dan pikiran tak terkendali
  • Depresi, termasuk kesedihan yang berkepanjangan
  • Kecemasan
  • Harga diri rendah dan mempertanyakan rasa diri
  • Pikiran atau upaya bunuh diri. 


What do you think?

Written by webadmin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

GIPHY App Key not set. Please check settings

BKKBN: Pertumbuhan penduduk terjaga seimbang dan tak ada resesi seks

Nyaman Beradegan Intim dengan Winky Wiryawan, Wulan Guritno Tak Butuh Peran Pengganti