in

Venna Melinda Sudah Ingin Cerai Sebelum KDRT Terjadi, Ini Cara Keluar dari Hubungan Toxic

Kabarindong.com – Sebelum kasus KDRT (kekerasan dalam rumah tangga) yang dialami, Venna Melinda mengaku jika dirinya sebenarnya sudah merasa tertekan oleh sikap Ferry Irawan selama tiga bulan ke belakang.

Berada dalam hubungan beracun atau toxic relationship membuat Venna Melinda jadi sering cekcok bahkan sulit melayani sang suami dengan suka rela. Terlebih Ferry juga sudah tak menafkahinya beberapa bulan belakangan, sehingga hanya dia sendiri yang bekerja memenuhi kebutuhan hidup.

“Saya tiga bulan terakhir ini, dari 9 bulan perkawinan saya, saya sudah tertekan, makanya saya asam lambung. Saya berangkat itu dalam keadaan saya asam lambung, saya muntah-muntah ga bisa makan,” jelas Venna seperti yang Kabarindong.com kutip dalam video di kanal YouTube Cumi Cumi, Sabtu (14/1/2023).

Setelah kekerasan fisik yang dialami, Venna pun mengatakan jika hal tersebut sudah cukup baginya. Terlebih saat ia mengingat sikap Ferry yang justru menghalang-langinya mendapatkan pertolongan setelah insiden terjadi.

Baca Juga:
Derita Ferry Irawan, Sudah Diceraikan Venna Melinda dan Kini Kabarnya Jatuh Miskin

Padahal, di situ perempuan berusia 50 tahun tersebut sudah bercucuran darah. Tapi, saat diinterogasi oleh pihak hotel dan polisi, Ferry bahkan masih mengungkap bahwa bukan dia pelakunya. Hal inilah yang membuat Venna Melinda makin kecewa.

“Dan saya ingat bener begitu polisi datang ditanya kembali Pak Ferry ada apa dia masih bilang, bukan saya pelakunya. Saya tidak tahu apa-apa, di situ rasanya saya sebagai istri sudah cukup bahwa dia bisa berbohong,” kata Venna lagi.

Venna Melinda alami KDRT [istimewa]
Venna Melinda alami KDRT [istimewa]

“Dia bisa memanipulasi semua orang dengan alibi-alibi dia, dan di situ saya merasa sudah saya jadi cerai karena saya sudah tidak punya pegangan lagi,” pungkasnya.

Keputusan Venna pun mendapatkan banyak pujian dari banyak orang, karena ia berani untuk memutus hubungan beracunnya dengan Ferry Irawan. 

Di saat banyak perempuan justru merasa takut untuk bercerai karena berbagai alasan, mantan Puteri Indonesia 1994 ini jutsru mantap dengan keputusannya meninggalkan suaminya.

Baca Juga:
CEK FAKTA: Verrel Bramasta Ngamuk di Ruang Sidang Gegara Ferry Irawan Bantah Lakukan KDRT ke Venna Melinda, Benarkah?

Hubungan Beracun

Dilansir Verywell Mind, hubungan beracun adalah hubungan yang berbahaya. Sementara beberapa tanda hubungan beracun terlihat lebih jelas—seperti pelecehan fisik, perselingkuhan berulang, dan perilaku seksual yang tidak pantas—tanda-tanda lain mungkin lebih sulit dideteksi. 

Ini mungkin melibatkan perilaku tidak hormat, tidak jujur, atau mengendalikan Misalnya, pasangan yang sering menegur hingga menyalahkan hingga membuat mereka merasa tertekan. Akibatnya, kesehatan mental mungkin mulai terganggu.

Meskipun suatu hubungan tidak harus melibatkan pelecehan agar dianggap beracun, semua hubungan yang kasar itu beracun. Pelecehan dapat bermanifestasi dalam berbagai cara, termasuk emosional, verbal, ekonomi, seksual, dan fisik.

Tanda-tanda hubungan yang penuh kekerasan dapat muncul dalam kekerasan fisik atau seksual, penyebutan nama, penghinaan, atau ancaman. Jenis hubungan ini biasanya ditandai dengan perilaku posesif dan mengontrol. Jika Anda mengalami jenis pelecehan apa pun, ketahuilah bahwa Anda tidak pantas hidup seperti itu dan segera mencari dukungan.

6 Langkah Meninggalkan Hubungan Beracun

Mengakhiri hubungan yang buruk bisa sangat rumit. Berikut adalah beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk mempermudah prosesnya:

1. Bangun Jaring Pengaman
Jika Anda berpikir untuk berhenti, buatlah rencana bagaimana Anda akan menangani transisi tersebut. Di mana Anda akan tinggal? Barang apa yang perlu Anda bawa? Jangan lakukan ini sembarangan. Proses ini harus dipikirkan dengan baik.

2. Tetapkan Tujuan untuk Mandiri
Jika Anda tidak memiliki karier atau cara untuk menghidupi diri sendiri, inilah saatnya untuk mulai mengukir jalan ini. Pergi ke kursus, dapatkan pelatihan, mulai pekerjaan (bahkan pekerjaan tingkat rendah atau paruh waktu). Kemandirian finansial Anda adalah salah satu jalan utama menuju kebebasan.

3. Beri Tahu Seseorang
Tidak ada lagi rahasia. Curhat pada anggota keluarga atau teman sehingga mereka dapat membantu Anda dalam prosesnya. Jika Anda merasa terancam, beri tahu pihak berwenang setempat bahwa Anda akan membutuhkan bantuan.

4. Mencari Bantuan Profesional
Meninggalkan dan memulihkan diri dari hubungan yang beracun akan membutuhkan usaha dan waktu. Jangkau kelompok pendukung atau konselor yang berpengalaman dalam masalah hubungan. Seorang terapis dapat menjadi sumber yang tidak memihak untuk membimbing Anda dan meminta pertanggungjawaban Anda untuk menciptakan dan mencapai tujuan Anda. Pengacara hukum keluarga yang berpengalaman juga diperlukan jika Anda akan meninggalkan pernikahan.

5. Berhenti Berbicara dengan Pasangan Anda
Orang beracun sangat licik dan dapat menggunakan pemerasan emosional untuk memikat Anda kembali. Ketika Anda membuat keputusan untuk meninggalkan pasangan Anda, hentikan segala bentuk komunikasi dengan mereka kecuali Anda memiliki anak dan perlu menjadi orang tua bersama. Dalam hal ini, komunikasikan hanya tentang anak-anak. Jika Anda perlu mengajukan perintah penahanan, lakukanlah.

6. Manjakan Diri Anda
Menjadi bagian dari hubungan beracun sangat merusak harga diri dan kesehatan mental Anda. Mungkin perlu beberapa saat sebelum Anda siap menjadi bagian dari hubungan lain. Jangan terburu-buru. Luangkan waktu untuk diri sendiri. Untuk membantu diri Anda pulih, luangkan waktu untuk hobi. Lakukan perjalanan yang selalu ingin


What do you think?

Written by webadmin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

GIPHY App Key not set. Please check settings

Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai di Bombana terbakar

Verrell Bramasta dan Athalla Sindir Ferry Irawan Lewat Permainan Kata: Botak Bermasalah