Mom Shaming Punya Dampak Besar Pada Ibu, Ini yang Bisa Dilakukan Suami

webadmin

0 Comment

Link

Kabarindong.com – Istilah mom shaming tentu bukan lagi menjadi hal baru bagi para ibu. Banyak orang tak sadar jika dirinya tengah melakukan mom shaming, karena beberapa tindakan merendahkan, mencela, ataupun menghakimi ibu tentang cara mengasuh dan keputusan yang diambil terkait anaknya.

Padahal, Psikolog Grace Eugenia Sameve, M.A, M.Psi menjelaskan bahwa mom shaming bisa memiliki dampak luar biasa bagi seorang ibu, terlebih saat mereka baru saja melalui persalinan dan tengah beradaptasi mengurus bayi yang baru saja dilahirkan.

Mom shaming sendiri, lanjut Grace, kerap terjadi karena adanya perbedaan pandangan terhadap cara asuh yang dianggap benar. Namun, saat disampaikan pada waktu dan kondisi yang tidak tepat, hal tersebut justru bisa menjadi sesuatu yang menyakitkan bagi banyak ibu.

“Meskipun kerap terjadi secara online – di forum diskusi parenting contohnya – sebenarnya mom-shaming lebih rentan terjadi di lingkungan keluarga dan kerabat sendiri, interaksi umumnya lebih intens dan tak terhindari,” jelas dia dalam peluncuran Hansaplast Plester Bekas Luka beberapa waktu lalu.

Baca Juga:
Pasangan Suami Istri Bandar Sabu di Medan Terancam Hukuman Mati

Mom-shaming tidak selalu hadir dalam bentuk komentar yang tidak menyenangkan, namun seringkali juga dari pertanyaan yang tidak sengaja telah menghakimi pilihan seorang ibu, misalnya “Kenapa tidak melahirkan normal?”

“Dengan adanya pertanyaan ini, yang tidak jarang disampaikan di timing yang kurang pas, saat ibu masih recovery, masih capek, beradaptasi sambil begadang sama bayinya, ya akhirnya jadi bikin ibu cemas dan tidak percaya diri,” lanjut dia.

Selain itu, hal tersebut juga jadi bisa menguras emosi, yang berdampak pada kemampuan ibu dalam mengambil keputusan. Ibu jadi lebih ragu dan tidak yakin terhadap keputusan yang ia ambil untuk sang anak, sehingga pengasuhan dan perawatan tergadap bayi menjadi tidak optimal.

Untuk itu, seorang ibu baru sangat membutuhkan dukungan dari support system mereka dalam menjalani fase baru kehidupannya. Salah satunya adalah suami.

“Dukungannya sendiri bisa disesuakan dengan kebutuhan ibu saat itu. Misalnya sedang lelah secara fisik, kita kadang sensitif karena capek secara fisik. Jadi bisa bergantian menggendong, mengasuh anak, dan lainnya,” tambah dia.

Baca Juga:
Jijik Banget, Suami Wanita Ini Sengaja Buang Air Kecil di Gaun Pengantin saat Hari Pernikahan, Ini Alasannya

Terkait emosi yang masih berantakan, ibu perlu menyediakan waktu untuk me time, tidak perlu lama-lama, misalnya bisa memiliki waktu untuk mandi dan makan dengan tenang, sehingga mereka bisa sedikit bernapas lega.

Saat keluarga atau orang sekitar mulai melontarkan kata-kata yang kurang enak didengar, suami juga bisa memberi benteng untuk istri, dengan mengucapkan kata-kata yang lebih diplomatis, sehingga ibu tetap nyaman dan beradaptasi dengann baik dengan bayi. Yuk, Pak Suami, bisa, yuk, beri dukungan buat istri!ย 

Share:

Related Post

Leave a Comment