Venna Melinda Nangis Histeris Saat Diundang ke Acara TV, Warganet Sarankan Agar Fokus Atasi Trauma

webadmin

0 Comment

Link

Kabarindong.com – Setelah kasus KDRT dari sang suami, Ferry Irawan, Venna Melinda tampak mulai diundang ke beberapa acara di salah satu stasiun televisi.

Dalam video yang diunggah @allartis, Venna Melinda ditemani oleh kedua anaknya, Verrell Bramasta dan Athalla Naufal menjadi bintang tamu Pagi Pagi Ambyar Trans TV pada Senin (16/1/2023).

Ditemani dengan kedua putranya, Verrel Bramasta dan Athalla Naufal, Venna Melinda awalnya biasa saja. Namun, dalam video lainnya, istri Ferry Irawan ini justru terlihat menangis histeris.

Venna Melinda (Youtube/Trans TV Official)
Venna Melinda (Youtube/Trans TV Official)

“Ya Allah, ya Allah,” ucap Venna Melinda sambil menangis dalam unggahan akun @allartis, Senin (16/1/2023).

Baca Juga:
Venna Melinda Fokus Kampanye, Netizen: Ujung-ujungnya Politik

Sementara itu, Verrel Bramasta tampak memeluk ibunya sambil berusaha menenangkan. Beberapa artis lainnya juga tampak mencoba menenangkan Venna Melinda yang menangis tersebut.

Unggahan tersebut langsung dibanjiri komentar dari warganet. Namun, rupanya beberapa warganet memberikan saran kepada ibunda Verrel Bramasta dan Athalla Naufal tersebut.

Menurut beberapa warganet, seharusnya Venna Melinda jika masih mengalami trauma tidak perlu datang ke acara televisi. Beberapa mengatakan, seharusnya ia fokus kepada penyembuhan trauma pasca KDRT yang dialaminya.

โ€œKenapa ya kalau emang trauma kok masih mau di undang sana sini alangkah LBH baik dan elok kalau berdiam diri,โ€ komentar salah seorang warganet.

โ€œSeharusnya klo gak mau cerita ataupun masih trauma jangan dulu mau dipanggil ke acara TV manapun. TunggU tenang dulu jadi waktu ceritain gak nyesek itu sih menurut aku,โ€ saran warganet lainnya.

Baca Juga:
Curhat Ferry Irawan Ngaku Depresi, Berharap Kasus KDRT Selesai dengan Kekeluargaan

โ€œMending istirahat aja mbak Venna jangan muncul dulu kalo emang masih trauma, cukup anak-anaknya dan pengacara aja sebagai support system yang maju,โ€ komentar warganet lainnya.

Lantas sebenarnya bagaimana cara yang baik untuk menghadapi trauma akibat kekerasan? Melansir laman National Alliance on Mental Illness (NAMI), berikut terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menghadapi trauma.

1. Mengetahui efek trauma

Cara menghadapi trauma yang pertama yaitu mengetahui efek yang diberikan. Dengan begitu, nantinya korban tersebut dapat mengetahui hal-hal apa saja yang dapat dilakukan untuk mengatasi efek dari trauma yang dialaminya.

Beberapa efek yang sering muncul akibat trauma di antaranya.

  • Sulit tidur
  • Serangan panik dan kecemasan
  • Penggunaan zat terlarang
  • Gangguan Makan
  • Adanya kilas balik akan kejadian
  • Perasaan membenci diri sendiri dan rendah diri
  • Takut pada orang dan hubungan
  • Pikiran bunuh diri.

2. Ketahui pentingnya penyembuhan

Korban juga penting untuk mengetahui pentingnya penyembuhan pada dirinya sendiri. Hal ini dengan membiarkan pada korban untuk menghadapi berbagai trauma yang dialaminya. Beberapa hal yang dapat dilakukan seperti:

  • Membiarkan korban fokus pada diri sendiri. Nantinya, mereka akan tahu bagaimana cara mengalihkan perhatiannya terhadap trauma yang dialaminya.
  • Membiarkan korban mengembangkan hubungan dengan orang lain. Keluarga dan teman terdekat dapat menjadi sistem pendukung untuk penyembuhan para korban.
  • Korban dapat mengatasi trauma dengan melakukan berbagai hobi yang dilakukannya sebelumnya. Hal ini akan membantu mengurangi rasa sakit secara perlahan.
  • Membiarkan korban mengalami kembali perasaan mereka setelah melepaskan semua emosi yang terperangkap di dalamnya. Setelah dikeluarkan, itu akan membantu perasaannya menjadi lebih baik.

3. Memberikan diri pada kata-kata positif

Cara menghadapi trauma bagi korban yaitu memenuhi kebutuhan akan hal-hal positif. Misalnya, memfokuskan korban pada kata-kata positif kalau ia harus menyayangi dirinya sendiri. Bisa juga dengan pujian pada diri sendiri.

4. Melakukan aktivitas fisik

Dengan melakukan aktivitas fisik, ini akan membantu membuat tubuh dan pikiran menjadi lebih baik. Aktivitas fisik dapat memberikan hal baik membantu melepaskan kesedihan, marah, hingga rasa sedih yang dirasakan. Berbagai aktivitas fisik yang dapat dilakukan seperti yoga, lari, latihan kardio, dan lain-lain.

5. Melakukan hal-hal yang menciptakan kreativitas

Dalam sebuah studi pada 2018 ole Pusat Informasi Bioteknologi Nasional (NCBI) telah melakukan studi, dikatakan, sebagian besar orang yang melakukan aktivitas kreatif dapat mengurangi trauma dalam dirinya. aktivitas kreatif dipercaya dapat menghilangkan energi negatif pada dirinya. Beberapa aktivitas kreatif tersebut seperti menulis, melukis, bermain musik, hingga membuat kerajinan.

6. Minta bantuan profesional

Hal lain yang dapat dilakukan untuk mengatasi trauma yang dialami yaitu dengan meminta bantuan dari profesional. Hal ini akan membantu korban mengetahui perasaannya hingga cara untuk mengatasinya dengan baik.

Share:

Related Post

Leave a Comment