in

Ferry Irawan Sering Ngamuk Jika Tak Dilayani ‘Begituan’ Venna Melinda, Bisa Masuk Marital Rape Kalau Dipaksa?

Kabarindong.com – Venna Melinda diduga alami KDRT oleh suaminya sendiri, Ferry Irawan. Berdasarkan laporan, peristiwa KDRT dilakukan di sebuah hotel di Kediri. Sementara itu, Venna Melinda juga telah melaporkan suaminya itu ke Polres Kediri dengan membawa berbagai barang bukti.

Rupanya, sebelum kejadian KDRT, Venna Melinda sempat mengungkapkan, Ferry Irawan sangat aktif dalam masalah seksual. Bahkan, suaminya itu bisa sampai marah atau ngamuk ketika Venna Melinda enggan melayaninya.

Potret Mesra Venna Melinda dan Ferry Irawan Sebelum KDRT (Instagram/@ferryirawanreal)
Potret Mesra Venna Melinda dan Ferry Irawan Sebelum KDRT (Instagram/@ferryirawanreal)

“Lucunya, kalau aku nggak ready gitu ya. Misalnya nunda, karena lagi ini itu. Dia ngamuknya, bener-bener ngamuk sejadi-jadinya itu, yang betean,” ujar Venna Melinda dalam video di kanal Youtube Orami Entertainment 6 bulan lalu.

Sementara itu, menurut Psikolog Klinis & Co-Founder Ohana Space, Veronica Adesla, M.Psi., seorang istri pada dasarnya bisa menolak untuk berhubungan seksual. Namun, istri bisa menjelaskan alasannya dengan tegas.

Baca Juga:
Sudah Kelewat Batas! Venna Melinda Bakal Gugat Cerai Ferry Irawan

Terkait hubungan seksual, hal ini juga harus ada persetujuan antara kedua belah pihak. Menurut Veronica ketika salah satu pasangan menolak lalu dipaksa, ini dapat menjadi bagian dari pemerkosaan. 

“Pada dasarnya hubungan seksual pasutri harus atas dasar consent dari kedua belah pihak. Karena jika hubungan seksual tidak disertai consent maka masuk ke dalam pemaksaan/perkosaan,” sambung Veronica. 

Pemerkosaan sendiri dalam rumah tangga biasa dikenal dengan istilah marital rape. Melansir laman PsychCentral, kondisi ini mengacu pada seseorang yang memaksa orang lain untuk berhubungan seksual yang tidak diinginkan korban.

Ketika pasangan dipaksa  untuk melakukan sesuatu, ini juga termasuk ke dalam pemerkosaan. Biasanya seseorang akan mengancam untuk menyakiti pasangannya jika orang tersebut tidak ingin berhubungan seksual.

Bentuk-bentuk marital rape juga terdiri dari berbagai hal mulai dari penyerangan seksual, pemerkosaan, hingga pelecehan.

Baca Juga:
5 Potret Keharmonisan Rumah Tangga Ivan Fadilla dan Sarni, Mantan Suami Venna Melinda yang Terlihat Mesra dan Harmonis

Meskipun sudah memiliki hubungan pernikahan, jika melakukannya secara paksa tetaplah pemerkosaan. Hal ini karena setiap orang memiliki hak untuk berhubungan seksual sesuai keinginannya.

Dampak marital rape

Tindakan marital rape memiliki dampak yang besar bagi korbannya. Pasalnya, hal ini akan membuat korban cara pandanganya terhadap seks, cinta, maupun menjalin hubungan.

Selain itu mereka yang mengalami tindakan marital rape membuat korban mengalami trauma yang tidak bisa diobati. Hal ini juga mendorong korban mengembangan masalah gangguan fisik dan mental lainnya.

Beberapa masalah yang mungkin dialami seperti depresi, kecemasan, gangguan stres pasca trauma (PTSD). Tidak jarang mereka juga menyakiti dirinya sendiri akibat tindakan marital rape. Masalah fisik lainnya yang mungkin dialami korban marital rape di antaranya:

– Sakit kepala;

– Insomnia;

– Serangan panik;

– Masalah pencernaan;

– Kewaspadaan berlebihan;

– Pikiran dan perenungan yang mengganggu.


What do you think?

Written by webadmin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

GIPHY App Key not set. Please check settings

4 Manfaat Pasak Bumi, Tumbuhan yang Terkenal untuk Vitalitas Pria

Jurnalis ANTARA Yashinta Difa raih Adam Malik Awards 2023