in

Sejarah Klenteng Poncowinatan, Kelenteng Tertua di Jogja

Kabarindong.com – Masyarakat Tionghoa di seluruh dunia akan merayakan Tahun Baru Imlek 2574 pada akhir pekan ini. Salah satu kelenteng di Jogja, yakni Kelenteng Poncowinatan, disebut akan menyelenggarakan ibadah secara terbuka dan tanpa ada pembatasan sesuai dengan pencabutan status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) oleh pemerintah.

Dikutip dari SuaraJogja.id, ada berbagai macam persiapan yang dilakukan untuk menyambut Tahun Baru Imlek oleh Klenteng Poncowinatan, seperti membersihkan lingkungan kelenteng dan seisinya. Bagi kamu yang belum mengetahui Kelenteng Poncowinatan dan ingin mengunjunginya untuk beribadah, simak informasinya berikut ini.

Sejarah Kelenteng Poncowinatan

Kelenteng Poncowinatan merupakan kelenteng tertua di Yogyakarta yang sudah berdiri sejak tahun 1880-an awal. Pembangunan kelenteng ini tidak terlepas dari peran Sri Sultan Hamengkubuwono VII yang menggunakan tanah hibah Keraton Yogyakarta seluas 2.000 meter persegi.

Baca Juga:
30 Ucapan Imlek 2023 untuk Bos di Tempat Kerja, Formal dalam Berbagai Bahasa

Klenteng ini menghadap ke selatan dengan bangunan berbentuk persegi panjang, dinding terbuat dari bata, tiang berasal dari kayu jati, dan plafon berbahan papan kayu jati. Padasetiap sudut yang melengkung ke atas, terdapat hiasan patung naga.

Dikutip dari laman resmi Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta, Kelenteng Poncowinatan dibagi menjadi beberapa ruangan, seperti ruangan suci utama terdapat patung Kwan Tie Koen (Dewa Keadilan), bedug, lonceng, dan alat perlengkapan ibadah lainnya yang dikelilingi ruang-ruang pemujaan dewa atau disebut altar. Terdapat 18 altar yang digunakan sebagai tempat ibadah sesuai dengan dewanya.

Sementara itu, sebelah timur ruang suci utama, terdapat ruang pemujaan yang di dalamnya terdapat patung Fuk Ten Cen Sen (penunggu rumah). Sebelah utara ruang suci utama (belakang), terdapat ruang pemujaan yang berisi patung Dewi Kwan Im (tengah), ruang pemujaan Sidharta Buddha Gautama (di kanan) dan ruang pemujaan Manjusri Bodhisatwa (di kiri).

Dilansir dari Balai Pelestarian Cagar Budaya Daerah Istimewa Yogyakarta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kelenteng Poncowinatan ditetapkan sebagai Cagar Budaya melalui Permenbudpar RI No. PM.07/PW.007/MKP/2010.

Bagi kamu yang ingin mengunjungi salah satu kelenteng di Jogja ini, Kelenteng Poncowinatan beralamat di Jalan Poncowinatan No. 16, Jetis, Kota Yogyakarta, hanya 400 meter dari Tugu Jogja.

Baca Juga:
Malyabhara Hotel Ramaikan Kancah Perhotelan di Yogyakarta, Ini Fasilitas Spesial yang Ditawarkan

Kontributor : Muhammad Zuhdi Hidayat


What do you think?

Written by webadmin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

GIPHY App Key not set. Please check settings

Thailand peringati hari Don Chedi dan Pameran Palang Merah Suphan Buri

Sandiaga: Tak ada penurunan jumlah wisman usai pengesahan KUHP