in

Waspadai 6 Tanda Hubungan Toksik, Pasangan Sering Berbohong hingga Bersikap Terlalu Posesif

Kabarindong.com – Batas antara hubungan sehat dan tidak sehat mungkin sulit untuk diidentifikasi. Bahkan tanda-tanda hubungan tidak sehat atau beracun (toksik) seringkali tak disadari, namun tampak jelas bagi orang lain. Bagaimana cara mengenali tanda hubungan toksik ?

Inilah cara mengenali tujuh tanda hubungan toksik dan cara mengatasinya, seperti dirangkum dari laman Insider.

Kurangnya kepercayaan

Ilustrasi pasangan bertengkar (freepik.com/wayhomestudio)
Ilustrasi pasangan bertengkar (freepik.com/wayhomestudio)

Pasangan adalah seseorang yang Anda andalkan dan selalu ada di dekat Anda. Tanpa adanya kepercayaan, sebuah hubungan ini tidak mungkin terjadi.

Baca Juga:
4 Sikap yang Termasuk Kekerasan Emosional, Hubungan Asmara Jadi Tak Sehat!

Bukan hanya percaya bahwa pasangannya akan setia, tetapi percaya bahwa pasangannya akan berperilaku demi kepentingan terbaik dalam komitmen hubungan. Jika kepercayaan itu hilang, tidak akan ada rasa aman.

Komunikasi yang tidak bersahabat

Bentuk-bentuk komunikasi yang tidak bersahabat sebagai tanda hubungan toksik meliputi berbicara dengan suara keras; memanggil nama dengan panggilan menyakitkan, melempar dan menghancurkan barang, serta menggunakan tubuh Anda untuk intimidasi atau paksaan fisik.

Ada juga tanda-tanda komunikasi tidak bersahabat yang lebih halus, seperti silent treatment, selalu menyalahkan, terus-menerus mengganggu serta tidak mendengar dan memahami pasangan.

Komunikasi yang tidak bagus dapat menyebabkan ketegangan dan menciptakan ketidakpercayaan di antara pasangan. Sebaliknya, hubungan asmara yang sehat bergantung pada komunikasi terbuka, menenangkan, dan rasa hormat. Komunikasi terbuka ini membuka kesempatan untuk saling memberi dan menerima dukungan di antara pasangan.

Baca Juga:
Bisa Memicu Kerusakan, Hindari 5 Kebiasaan Menyebalkan Ini dalam Hubungan Asmara

Mengontrol perilaku (posesif)

Pasangan tidak memiliki hak untuk mengontrol tindakan atau keyakinan Anda. Salah satu perilaku pengendalian yang harus diwaspadai adalah dalam hal keuangan, privasi, me time, atau bersosialisasi dengan sahabat.

Tekanan ini menimbulkan ketakutan pada banyak orang dan banyak orang tetap berada dalam hubungan toksik dan tidak bahagia meskipun ingin hubungan itu berakhir.

Sering berbohong

Kebohongan, tidak peduli seberapa kecil, mengikis kepercayaan dari waktu ke waktu. Jika pasangan sering berbohong kepada Anda, artinya dia tidak menghormati Anda sebagai pasangan yang pantas mendapatkan kejujuran dan perhatian.

Berbohong kepada pasangan menunjukkan level kesetiaan Anda untuk diri sendiri, bukan dalam hubungan. Itulah kenapa kebiasaan buruk ini bisa menjadi salah satu tanda hubungan toksik.

Ilustrasi pasangan bertengkar. (pexels.com/RODNAE Productions)
Ilustrasi pasangan bertengkar. (pexels.com/RODNAE Productions)

Hubungan sepihak

Jika hubungan hanya berkisar pada apa yang membuat pasangan bahagia dan mengabaikan kebutuhan diri Anda, itu bisa menjadi tanda hubungan toksik. Anda perlu mempertimbangkan untuk menetapkan beberapa batasan. Jika mereka mengabaikan dan meremehkan batasan Anda, itu juga bisa menjadi tanda hubungan yang toksik.

Tanda-tanda hubungan sepihak antara lain Anda selalu menjadi yang pertama mengirim pesan, percakapan yang terputus-putus, berulang kali meminta pasangan Anda untuk mengubah perilakunya, hingga tanggung jawab tidak seimbang.

Diri Anda merasa terkuras

Pikirkan tentang terakhir kali Anda melakukan sesuatu untuk diri sendiri, menghabiskan waktu (bahkan secara virtual) dengan orang yang dicintai, atau dapat tidur nyenyak. Ini sangat membantu untuk memeriksa bagaimana hubungan Anda mempengaruhi diri Anda sendiri.

Coba alihkan sebagian energi untuk memperhatikan diri sendiri dan lihat bagaimana reaksi pasangan Anda. Jika respons mereka negatif, itu menandakan sifat toksik dalam hubungan.

Itulah beberapa tanda hubungan toksik yang perlu dikenali lebih baik. Hubungan harus menjadi sehat dan saling menguntungkan untuk kelangsungan masa depan. Jika memungkinkan, berkonsultasilah dengan seorang konselor saat Anda terjebak dalam hubungan toksik.

Bertemu konselor bersama pasangan, akan membantu memberikan ruang netral untuk membicarakan masalah. Konselor tidak menghakimi Anda dan akan membantu Anda menemukan solusi baru untuk mengatasi hubungan toksik.

Kontributor : Yulia Kartika Dewi


What do you think?

Written by webadmin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

GIPHY App Key not set. Please check settings

Tsitsipas berpeluang cetak gelar ATP 500 perdana di Rotterdam 2022

“Nana” & “Everything Will Be Ok” eksplorasi beban kekerasan masa lalu