in

Jadi isu prioritas TIIWG G20, Menperin fokus angkat industri 4.0

Melalui diskusi antarnegara anggota G20, kami berupaya mengakselerasi implementasi industri 4.0, meningkatkan pemerataan akses teknologi, memitigasi dampak negatif dari perubahan teknologi, serta memperkuat kolaborasi

Jakarta (KABARINDONG) – Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan akan fokus terhadap salah satu isu yang dibahas pada pertemuan Trade, Investment and Industry Working Group (TIIWG) tahun ini, yakni terkait penerapan industri 4.0.

“Melalui diskusi antarnegara anggota G20, kami berupaya mengakselerasi implementasi industri 4.0, meningkatkan pemerataan akses teknologi, memitigasi dampak negatif dari perubahan teknologi, serta memperkuat kolaborasi untuk mendukung industri yang inklusif, berkelanjutan dan pemulihan ekonomi global,” kata Menperin saat menghadiri Inaugurasi TIIWG secara virtual di Jakarta, Selasa.

Menperin mengatakan tujuannya adalah untuk memacu industrialisasi yang inklusif dan berkelanjutan, serta terkait dengan tema besar dalam penguatan untuk pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) yang akan berdampak pada pemulihan ekonomi.

Diketahui, isu Industri 4.0 dipilih karena memiliki potensi untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing, mengurangi konsumsi energi dan sumber daya, serta meningkatkan efisiensi dan efektivitas sumber daya.

“Hal ini dapat memberikan peluang yang signifikan bagi anggota G20 untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi sekaligus menerapkan prinsip pembangunan berkelanjutan untuk mencapai tujuan SDGs,” tegas Agus.

Selain itu, dalam banyak penelitian juga menunjukkan bahwa sektor manufaktur yang telah mengadopsi industri 4.0, mampu lebih tangguh dalam menghadapi krisis seperti dampak dari pandemi.

“Oleh karena itu, percepatan implementasi industri 4.0 dapat menjadi solusi industri untuk siap menghadapi krisis yang mungkin akan terjadi pada masa mendatang,” tandasnya.

Menperin mengemukakan pula bahwa pelaku industri dan sektor lainnya merespons cepat untuk dapat melakukan transformasi digital dalam menghadapi dampak pandemi.

“Kondisi pandemi COVID-19 justru mendorong industri untuk mempercepat penerapan industri 4.0 melalui transformasi digital dalam sistem produksi, peningkatan skill, inovasi dan kerja sama kemitraan dengan banyak pihak terkait,” ujarnya.

Oleh karena itu, melalui isu industri 4.0 yang diangkat dalam TIIWG G20, Menperin mendorong terjadinya percepatan transformasi digital dan inovasi di sektor industri yang dapat memberikan potensi untuk meningkatkan nilai tambah, produktivitas dan efisiensi industri.

“Sebagai bagian dari industri 4.0, transformasi digital juga membawa tantangan baru bagi perusahaan, pekerja, konsumen, pemerintah, lembaga penelitian, organisasi industri, dan masyarakat secara keseluruhan,” terangnya.

Menurut Agus, transformasi digital dapat membentuk model bisnis baru yang memerlukan adaptasi terhadap sistem kerja dan keterampilan yang baru, pengembangan standar dan kebijakan yang beradaptasi dengan sistem digitalisasi, serta inklusi sosial dan akses yang merata terhadap teknologi digital.

“Untuk itu, diperlukan sinergi dan kolaborasi antar pemangku kepentingan untuk membentuk ekosistem, di mana seluruh pemangku kepentingan menciptakan jaringan dan membangun kerja sama,” tegasnya.

Dalam hal ini, kerja sama internasional menjadi upaya strategis yang perlu dilakukan. Kerja sama multilateral G20 akan berperan penting dalam mengatasi tantangan saat ini, dengan memanfaatkan percepatan transformasi digital karena dampak pandemi dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

“Melalui forum TIIWG, kami akan mendorong negara-negara G20 untuk berdiskusi dalam menghasilkan strategi percepatan implementasi industri 4.0 dan memaksimalkan manfaatnya serta memitigasi dampak negatif dari perubahan teknologi,” pungkasnya.

Baca juga: RI angkat tiga hal penting di TWIIG gelaran G20

Baca juga: Kemenperin pacu akselerasi kawasan industri generasi keempat

Baca juga: Kemenperin konsisten lakukan asesmen INDI 4.0

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Faisal Yunianto
COPYRIGHT © KABARINDONG 2022

What do you think?

Written by Nova Utami

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

GIPHY App Key not set. Please check settings

Doddy Sudrajat Tak Bisa Pindahkan Makam Vanessa Angel Tanpa Persetujuan Haji Faisal

Erick Thohir ingin pastikan Indonesia jadi produsen energi hijau